Hadiri Pembukaan Pasar Malam Perayaan Imlek, Emzalmi: Gedung Tua Perlu Direnovasi

Hadiri Pembukaan Pasar Malam Perayaan Imlek, Emzalmi: Gedung Tua Perlu Direnovasi
BENTENGSUMBAR. COM - Warga Tionghoa Kota Padang, Sumatera Barat mengadakan pasar malam di kawasan Pecinan Pondok, Kamis, 08 Februari 2018 sore. Kegiatan tersebut merupakan tradisi menjelang perayaan Imlek ke - 2569 yang bertepatan pada 8 Februari 2018. 

Pembukaan dilakukan oleh Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat Nasrul Abit Datuk Malintang Panai. Hadir pada kesempatan itu, Wakil Wali Kota Padang Emzalmi Zaini, anggota DPRD Sumbar Albert Hendra Lukman, dan tokoh masyarakat Tionghoa setempat. 

Ketua pelaksana Wi Tiang Cun menyampaikan, Pasar malam ini sudah jadi agenda tahunan dari himpunan keluarga Tionghoa dan kali ini berlangsung pada selama 5 hari dari tanggal 08 Februari 2018 sampai 11 Februari 2018.

Ia mengatakan, kegiatan pasar malam ini akan meningkatkan pariwisata yang ada di Sumatra Barat khususnya di Kota Padang ini. Ia mengatakan terdapat delapan marga di Kota Padang yang secara bergilir setiap tahun menjadi pelaksana kegiatan tersebut dan untuk Imlek ke - 2569.

Kegiatan tradisi menyambut tahun baru dengan menyalakan lampion dan penampilan barongsai tersebut juga untuk memperlihatkan dan menunjang unsur pariwisata di kawasan pecinan Padang.

"Namun, kami warga Tionghoa tetap mendukung penuh melestarikan budaya Minangkabau. Kami lahir di sini, tinggal di sini dan mencari nafkah di sini, maka sudah menjadi kewajiban kami melestarikan tradisi yang ada di sini," ungkapnya.

Ia mengatakan, kegiatan ini tidak terbatas hanya satu etnis saja, melainkan memadukan banyak budaya yang ada di Sumatra Barat. Tujuannya untuk meningkatkan persatuan antar sesama umat di Kota Padang.

Wakil Walikota Padang Emzalmi Zaini pada kesempatan itu mengatakan, Kota Padang pada awalnya sebuah perkampungan nelayan dan merupakan daerah rantau di Minangkabau, yang dalam perkembangannya menjadi kota yang sangat penting di masa lampau.

Keberadaan pelabuhan Muaro, katanya, menjadi saksi sejarah tersendiri bagi perkembangan Kota Padang yang pernah menjadi perdagangan, militer hingga kota metropolitan yang sangat berpengaruh dan penting di pulau Sumatra. Tidak heran juga latar kehidupan Kota Padang lama ini masuk dalam daftar liburan dicerita Sitti Nurbaya.

Menurutnya, jika dilihat masa kini, nuansa nostagia akan terasa bila menjelajah Kota Tua Padang. Jejak kejayaan tempo dulu masih bisa ditemui dengan mulai menelurusi sepanjangan Muaro, Batang Arau, Pasa Gadang (Pasar Hilir), Pasa Mudik, dan Pasa Tanah Kongsi  hingga kawasan Pondok. 

"Dari sini terlihat berjejer puluhan bangunan tua  dan bekas kantor pemerintahan, perbankan, serta kantor dagang peninggalan VOC. Bangunan tersebut yang masih tegak berdiri meski keberadaannya sangat terancam," ujarnya.

Menjelajah Kota Tua Padang memiliki kesan tersendiri dihati. Banyak hal yang menarik yang akan ditemui dan tentunya tidak cukup sehari saja untuk dapat melancong ke kawasan heritage-nya Kota Padang ini, ulasnya.

Akibat dilamun waktu, kata Emzalmi, sebagian gedung tua bersejarah di kawasan kota tua mengalami kerusakan dan sebagian ambruk. Inilah kenyataan pahit yang menjadi keprihatinan. Melihat setidaknya gedung yang  nyaris ambruk perlu direnovasi.

Editor: Zamri Yahya
Laporan: Dedi Prima

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »