Sampai saat ini, tak satu satupun jenasah itu dijemput untuk dikebumikan oleh keluarganya.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Dokter dan Kesehatan Kepolisian Daerah Riau, Kombes Asmara Hadi di Pekanbaru, Jumat, 18 Mei 2018.
“Jenasah masih di kamar jenazah RS Bhayangkara Polda Riau,” ungkap Hadi.
Hadi mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah melakukan identifikasi keempat jenasah tersebut
Namun, sampai saat ini, belum ada satupun dari pihak keluarga yang menjemput keempat jenazah itu.
“Sampai detik ini belum ada keluarga yang mengambil,” katanya.
Untuk diketahui, penyerangan ke Polda Riau itu terjadi Rabu, 16 Mei 2018 sekitar pukul 09.00 WIB.
Dalam serangan teroris itu, satu anggota polisi meninggal dunia akibat digilas kendaraan pelaku.
Sedangan dua anggota polisi lainnya mengalami luka serius akibat sabetan samurai pada bagian leher belakang.
Sementara, empat pelaku diidentifikasi yakni Mursalim alias Ical alias Pak Ngah (42) alamat Jalan Raya Dumai-Sei Pakning Jl. Santri Assakinah, Kelurahan Mundam Kecamatan Medang Kampai.
Suwardi (28) alamat Jalan Raya Lubuk Gaung RT. 03 Kelurahan Lubuk Gaung Kecamaran Sei Sembilan Kota Dumai, Kabupaten Kampar.
Lalu ada Dede Supriyadi (45) alamat Jalan Pomproy Kelurahan Bukit Timah Kecamatan Dumai Selatan Kota Dumai.
Adi Sufiyan (26) alamat Jalan Pendowo Gg. Mekar RT. 06 Kelurahan Bukit Batrem I Kecamaran Dumai Timur Kota Dumai.
Dan Aan Sentosa alias Aan Tempe (35) alamat Jalan Pendowo Gg. Mekar RT. 06 Kelurahan Bukit Batrem I Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai.
Berdasarkan penyelidikan, kelompok tersebut masih ada kaitannya dengan Abu Ibrahim alias Beny Syamsu, napi teroris Pekanbaru yang meninggal saat kerusuhan di Mako Brimob beberapa waktu lalu.
Para terduga teroris itu disebut tergabung dalam kelompok Negara Islam Indonesia (NII) dan berafiliasi dengan ISIS.
(Sumber: pojoksatu.id)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »