Bantah Ocehan Habiburokhman soal 'Neraka' Mudik, Ini Penjelasan Menhub

Bantah Ocehan Habiburokhman soal 'Neraka' Mudik, Ini Penjelasan Menhub
BENTENGSUMBAR. COM - Politikus Partai Gerindra Habiburokhman cerita soal pengalaman mudiknya dari Jakarta ke Lampung yang dinilainya seperti neraka. Keluhan Habiburokhman itu dijawab langsung Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Ia mengaku tidak menerima laporan keterlambatan kapal yang bertolak dari Merak ke Bakauheni, Lampung.

"Jadi kalau (Pelabuhan) Merak, sampai saat ini tidak ada laporan satu pun berkaitan dengan keterlambatan. Jadi kalau mereka terlambat biasanya mereka tidak membeli secara online," kata Budi Karya di sela-sela peninjauan arus balik di Jalan Tol Cipali, Senin, 18 Juni 2018. 

Budi menjelaskan, antrean di Pelabuhan Merak bisa dialami penumpang yang belum membeli karcis secara online. Namun dia akan mengecek keluhan Habiburokhman itu.

"Dia datang di tempat itu, ya tentunya dia datang untuk menanti karcis, maka butuh waktu. Jadi sejauh ini tidak ada satu pun bahkan laporan dari dirut kepada saya. Namun demikian, saya akan cek apa yang terjadi," ucapnya. 

Budi rencananya akan berkunjung ke Pelabuhan Merak untuk meninjau arus balik besok. Namun dia mendapat laporan bahwa arus balik di sana lancar-lancar saja. 

"Sebenarnya saya mau ke Merak besok, tapi teman-teman bilang nggak usah, Merak lancar. Jadi menurut saya, perlu diklarifikasi lagi, apa yang terjadi. Nanti kalau tahu case-nya, kita akan lakukan perbaikan. Jadi mesti diklarifikasi lagi," ungkap Budi. 

Sementara itu, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilah VIII Banten, Johnny Siagian mengatakan, H-2 Lebaran justru kondisi di Pelabuhan Merak pada siang hari sudah tidak ada antrean. Kalaupun ada, justru itu terjadi pada H-3 dampak dari sistem buka tutup yang diberlakukan di Cikuasa Atas.

"Itu H-2 hari Rabu justru H-2 itu sudah nggak ada lagi yang ngantre, H-3 oke (ada antrean) waktu itu kan diatur buka-tutup di jalur Cikuasa atas," kata Johnny kepada detikcom, Senin, 18 Juni 2018.

Pihaknya merasa, pada saat puncak arus mudik di Pelabuhan Merak tidak seperti apa yang dikatakan politisi Gerindra itu sebagai neraka. Hal itu dilihat dari pantauannya saat ke lapangan bersama Kapolda Banten dan Dirut PT ASDP Indonesia Ferry.

"Rasanya kita sampai Kapolri, Wakapolri, Kapolda menyampaikan rasanya pada saat kita melakukan monitoring pemantauan H-3 saja puncaknya tidak sampai jalur neraka," ujarnya.

"Tapi ada kondisi justru pengguna jasa itu mengatakan kami patuhi, matikan mesin sebelum masuk (kapal) karena ada keyakinan 'ah nggak terlalu lama kok'," sambung Johnny.

Johny melanjutkan, pihaknya sudah mengoperasikan kapal-kapal besar untuk memperlancar arus lalu lintas dan memecah kepadatan di Pelabuhan Merak. Bahkan, kata dia, satu kapal besar bisa mengangkut 200-300 mobil pribadi.

"Itu yang kita tadi cerita ada buka tutup, buka tutup itu bukan berarti di sini terus full, supaya tidak terjadi antrean di jalan raya di arteri itu harus steril, begitu di sini (pelabuhan) sudah bisa masuk 200-300 jalan, jadi tidak sampai ekornya di jalur arteri, itu yang kita lakukan sama kepolisian. ukan berarti itu kondisi pelabuhan sampai padat, sampai penuh nggak pernah," paparnya. 

(Sumber: detik.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »