BENTENGSUMBAR. COM - Kandidat calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto, senior PAN Amien Rais, dan rombongannya menemui Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab di Mekah.
Dalam pertemuan, Rizieq meminta empat partai mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo. Menurutnya, empat partai tersebut harus bersatu padu memenangkan Prabowo di Pilpres 2019.
"Lebih khusus HRS mengharap dan meminta kepada Gerindra dan PAN untuk segera merealisasikan keinginan umat untuk segera Deklarasi terbuka koalisi Gerindra, PAN, PKS, PBB dalam waktu dekat, serta membuka pintu juga kepada partai lain terutama yg berbasis masaa Islam," kata Humas Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 2 Juni 2018.
Novel menjelaskan, rekomendasi Rapat Koordinasi Nasional Persaudaraan Alumni 212 memuat pernyataan Rizieq bahwa semua capres dan cawapres yang direkomendasikan adalah bagus dan layak memimpin Indonesia, termasuk tentu saja Prabowo Subianto yang masuk di dalamnya.
Pertemuan hari ini digelar di kediaman Rizieq, sekitar 15 menit dari Masjidil Haram. Rombongan Prabowo dan Amien Rais menuju kediaman Rizieq menggunakan mobil.
Rombongan yang mengunjungi Rizieq yakni termasuk Wakil Ketua Umum Gerindra Sugiono, Prasetyo, Fuad Bawazier, dan Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais. Pertemuan berlangsung tepat pukul 14.15 waktu Arab Saudi. Pertemuan diakhiri dengan salat asar berjamaah, Rizieq menjadi imam salat.
Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin menyebut, pertemuan antara Prabowo Subianto-Amien Rais dan Tokoh Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab untuk berbicara kepentingan politik sangat tidak pantas.
Menurutnya, urusan politik lebih pantas dan elok didiskusikan di dalam negeri.
”Jadi, kalau dihubungkan dengan kepentingan bertemu dengan imam besar kita Habib Rizieq untuk politik praktis, kurang bagus di tanah air,” ujar Ngabalin saat dikonfirmasi, Sabtu, 2 Juni 2018.
Bagi Ngabalin, tidak pantas jika urusan agama dicampuradukkan dengan urusan politik. Dia pun menilai, jika pertemuan dilakukan untuk kepentingan politik, maka esensi ibadahnya akan hilang.
“Sebagai sesama orang muslim tidak enak didengar dengan saudara kita dari Prostetan, Hindu, Buddha dan lain-lain, dijaga itu bhinekanya,” kata politikus Partai Golkar tersebut.
Editor: Zamri Yahya, SHI
Sumber: detik.com/jarrak.id
Dalam pertemuan, Rizieq meminta empat partai mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo. Menurutnya, empat partai tersebut harus bersatu padu memenangkan Prabowo di Pilpres 2019.
"Lebih khusus HRS mengharap dan meminta kepada Gerindra dan PAN untuk segera merealisasikan keinginan umat untuk segera Deklarasi terbuka koalisi Gerindra, PAN, PKS, PBB dalam waktu dekat, serta membuka pintu juga kepada partai lain terutama yg berbasis masaa Islam," kata Humas Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 2 Juni 2018.
Novel menjelaskan, rekomendasi Rapat Koordinasi Nasional Persaudaraan Alumni 212 memuat pernyataan Rizieq bahwa semua capres dan cawapres yang direkomendasikan adalah bagus dan layak memimpin Indonesia, termasuk tentu saja Prabowo Subianto yang masuk di dalamnya.
Pertemuan hari ini digelar di kediaman Rizieq, sekitar 15 menit dari Masjidil Haram. Rombongan Prabowo dan Amien Rais menuju kediaman Rizieq menggunakan mobil.
Rombongan yang mengunjungi Rizieq yakni termasuk Wakil Ketua Umum Gerindra Sugiono, Prasetyo, Fuad Bawazier, dan Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais. Pertemuan berlangsung tepat pukul 14.15 waktu Arab Saudi. Pertemuan diakhiri dengan salat asar berjamaah, Rizieq menjadi imam salat.
Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin menyebut, pertemuan antara Prabowo Subianto-Amien Rais dan Tokoh Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab untuk berbicara kepentingan politik sangat tidak pantas.
Menurutnya, urusan politik lebih pantas dan elok didiskusikan di dalam negeri.
”Jadi, kalau dihubungkan dengan kepentingan bertemu dengan imam besar kita Habib Rizieq untuk politik praktis, kurang bagus di tanah air,” ujar Ngabalin saat dikonfirmasi, Sabtu, 2 Juni 2018.
Bagi Ngabalin, tidak pantas jika urusan agama dicampuradukkan dengan urusan politik. Dia pun menilai, jika pertemuan dilakukan untuk kepentingan politik, maka esensi ibadahnya akan hilang.
“Sebagai sesama orang muslim tidak enak didengar dengan saudara kita dari Prostetan, Hindu, Buddha dan lain-lain, dijaga itu bhinekanya,” kata politikus Partai Golkar tersebut.
Editor: Zamri Yahya, SHI
Sumber: detik.com/jarrak.id
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »