Sadis! Relawan Medis Palestina Ini Jadi Korban ke 123 yang Ditembak Mati Tentara Israel

Sadis! Relawan Medis Palestina Ini Jadi Korban ke 123 yang Ditembak Mati Tentara Israel
BENTENGSUMBAR. COM - Seorang relawan wanita Palestina ditembak mati oleh tentara Israel di dekat pagar Gaza, saat protes dan tindak kekerasan terjadi.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, Wanita itu adalah Razan al-Najjar (21) yang ditembak di dekat Khan Yunis pada hari Jumat, 1 Juni 2018.

Peristiwa itu menambah korban warga Gaza yang tewas oleh tembakan Israel sejak akhir Maret menjadi 123 korban jiwa.

Menurut juru bicara kementerian kesehatan Ashraf al-Qudra, Najjar adalah seorang sukarelawan dari kementerian kesehatan.
Sadis! Relawan Medis Palestina Ini Jadi Korban ke 123 yang Ditembak Mati Tentara Israel

Najjar sedang mengenakan seragam putih khas petugas medis ketika dia ditembak di bagian dada.

Orang-orang Palestina mengatakan Najjar tewas ketika menghampiri seorang pengunjuk rasa yang terluka di dekat pagar perbatasan.

"Saya mengatakan bahwa itu berbahaya untuk mendekati (pagar), tetapi dia menjawab bahwa dia tidak takut mati dan ingin membantu pemuda itu, "kata seorang rekan media untuk wartawan Gaza.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan mereka sedang mendalami laporan itu.

Namun, militer mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "ribuan pembuat rusuh" berkumpul di lima lokasi di sepanjang

perbatasan, "membakar ban dekat dengan pagar keamanan dan berusaha merusak infrastruktur keamanan."

Ada tembakan yang diarahkan ke kendaraan militer dan seorang Palestina menyeberang ke Israel untuk menanam granat dan kembali ke Gaza, katanya.

Hal itu membuat tentara segera bertindak "sesuai dengan aturan pertempuran".
Sadis! Relawan Medis Palestina Ini Jadi Korban ke 123 yang Ditembak Mati Tentara Israel

Sebuah baku tembak pada Selasa malam dimulai dengan rentetan roket dan mortir ke Israel yang berasal dari Gaza.

Hal itu juga yang mendorong Israel untuk menanggapi dengan meluncurkan serangan ke 65 titik yang diduga militan di Gaza.

Itu adalah serangan terburuk sejak perang tahun 2014 di Gaza, diikuti berminggu-minggu demonstrasi dan bentrokan mematikan di sepanjang perbatasan, dimulai pada 30 Maret.

Protes-protes itu menuntut agar orang-orang Palestina yang melarikan diri dan diusir dalam perang 1948 agar bisa kembali rumah mereka, yang sekarang berada di dalam wilayah Israel.

Puncak dari protes itu adalah tanggal 14 Mei ketika setidaknya 61 orang Palestina tewas dalam bentrokan ketika puluhan ribu warga Gaza memprotes pengalihan kedutaan AS di Israel ke Yerussalem pada hari yang sama.

(Sumber: tribunnews.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »