Ijtimak Ulama Capreskan Prabowo, Abdul Somad Cawapres, Kapitra Protes Nama Habib Rizieq Tak Dicapreskan

Ijtimak Ulama Capreskan Prabowo, Abdul Somad Cawapres, Kapitra Protes Nama Habib Rizieq Tak Dicapreskan
BENTENGSUMBAR. COM - Ijtimak ulama telah memasuki tahap akhir. Komisi Bidang Politik merekomendasikan Prabowo Subianto sebagai capres.

Hasil Komisi Bidang Politik itu telah diterima dalam sidang pleno. Prabowo sebagai capres yang direkomendasikan tentu bukan kejutan. Rekomendasi yang terbilang mengejutkan ada di posisi cawapres.

Minggu, 29 Juli 2018, ada dua nama cawapres yang direkomendasikan untuk mendampingi Prabowo. Nama pertama adalah Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri. Nama kedua adalah Ustaz Abdul Somad.

"Untuk kepemimpinan nasional, peserta Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional sepakat untuk merekomendasikan: Letjen TNI (Purn) H. Prabowo Subianto - Al Habib Dr. H. Salim Segaf Al-Jufri dan Letjen TNI (Purn) H. Prabowo Subianto - Ust. Abdul Somad Batubara, Lc., MA sebagai calon presiden dan calon wakil presiden untuk didaftarkan ke KPU oleh Partai Koalisi Keumatan dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019," demikian bunyi penggalan rekomendasi Ijtimak Ulama.

Sebelumnya, ada 5 kandidat capres hasil Rakernas PA 212 di penghujung Mei lalu, yaitu Habib Rizieq Syihab, Prabowo Subianto, Tuan Guru Bajang, Yusril Ihza Mahendra, dan Zulkifli Hasan. 

Sementara rekomendasi cawapresnya, yaitu Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Yusril Ihza Mahendra, Anies Matta, Zulkifli Hasan, Eggi Sudjana, Ustadz Bachtiar Nasir, Prabowo Subianto, Anies Baswedan.

Kapitra Protes

Aktivis 212 Kapitra Ampera, yang kini menjadi caleg PDIP, kecewa dengan keputusan Ijtimak Ulama yang tak mencapreskan Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab (HRS). Kapitra memastikan pihaknya bakal menggelar demo terkait keputusan itu. 

"Kita mau HRS sebagai presiden. Presiden kita HRS bukan yang lain. Kalau bukan HRS saya akan bawa demo," kata Kapitra kepada wartawan, Minggu, 29 Juli 2018.

Kapitra mengatakan dirinya bakal mengajak seluruh umat Islam di daerah untuk mendemo keputusan Ijtimak Ulama itu. Dia mengatakan banyak suara dukungan yang diberikan ke Habib Rizieq.

"Bawa aja seluruh umat Islam di seluruh daerah untuk menolak karena banyak ekspresi masuk ke saya, dan sebagian peserta nggak setuju kok. Tetap HRS, nggak bener itu," tegasnya.

Kapitra juga mempertanyakan hasil rekomendasi Ijtimak Ulama itu. Menurutnya ulama seharusnya memperjuangkan ulama. 

"Ini ada apa ini, kita pertanyakan ini. Masa ulama nggak mengusulkan ulama? Kita identifikasi apa disorientasi, apa dispersepsi, tapi ada apa, apakah ada yang lain dan sebagainya kita lagi investigasi. Kan jelas yang berjuang HRS. Selama ini yang pemimpin perjuangan Habib Rizieq, yang riil massanya habib rizieq. Nggak bener ini," tuturnya. 

Jawaban Slamet

Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengatakan Habib Rizieqlah yang merekomendasikan Prabowo sebagai capres. 

"Hampir mayoritas peserta merekomendasikan HRS sebagai Capres, setelah dikomunikasikan dengan HRS, maka dengan kerendahan hati HRS menyarankan PS sebagai capres," kata Slamet Maarif kepada wartawan, Minggu, 29 Juli 2018. 

Slamet mengatakan dari usulan itu, Ijtimak Ulama kemudian menggodok dua nama yang dinilai cocok mendampingi Prabowo. Yakni, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad.

"Sehingga rapat Pleno Ijtimak Ulama merekomendasikan 2 pasangan PS-Salim Al Jufri, PS-UAS," terangnya. 

(Sumber: detik.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »