PDIP dan Golkar Tak Gentar dengan Capres-Cawapres Rekomendasi Ijtimak Ulama: Jokowi Tunjukkan Kerja Nyata

PDIP dan Golkar Tak Gentar dengan Capres-Cawapres Rekomendasi Ijtimak Ulama: Jokowi Tunjukkan Kerja Nyata
BENTENGSUMBAR. COM - Nama Ustaz Abdul Somad Batubara muncul dalam rekomendasi Ijtimak Ulama sebagai cawapres Prabowo Subianto. Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira menyarankan Prabowo mempertimbangkan usulan tersebut.

"Saya pikir Pak Prabowo perlu mempertimbangkan usulan tersebut. Selama lima tahun pak Prabowo telah memainkan peran sebagai simbol figur di luar pemerintahan," kata Andreas kepada wartawan, Minggu, 29 Juli 2018. 

Andreas mengaku tak gentar jika Prabowo akan berpasangan dengan Ustaz Somad melawan Jokowi di Pilpres 2019 mendatang. Sebab, sampai saat ini Jokowi telah menunjukkan kerja nyata sebagai presiden. 

"Namun, hal ini kembali terpulang kepada Prabowo dan parpol pendukungnya. Apakah Prabowo dan Ustaz Somad cukup kuat menghadapi Jokowi, mengingat rakyat saat ini butuh bukti, dan Jokowi sudah membuktikan selama 4 tahun memimpin negeri ini," ujarnya. 

"Sementara Prabowo maupun Ustaz Somad lebih merupakan representasi figur politik dan figur pemimpin umat yang minim pengalaman dalam tugas penmerintahan," sambung Andreas. 

Ulama yang Mana?

Partai Golkar menanggapi santai soal hasil Ijtimak Ulama yang merekomendasikan Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres. Menurut Golkar, rekomendasi itu tak mewakili representasi dari para ulama se-Indonesia. 

"Di negara ini siapa saja punya hak untuk mencalonkan seseorang untuk menjadi presiden. Hanya saja apabila mengatasnamakan ulama apakah yang hadir dalam Ijtimak Ulama kemarin representatif untuk mengklaim diri sebagai ulama yang dikesankan sebagai pertemuan ulama se-Indonesia," kata Wasekjen Golkar Sarmuji kepada wartawan, Minggu, 29 Juli 2018.

Sarmuji pun mempertanyakan para ulama yang hadir di acara Ijtimak Ulama yang digelar di Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat itu. Dia menyebut acara itu hanya dihadiri para ulama pemilik pandangan sepaham.

"Setahu saya yang hadir kemarin hanya ulama yang memang punya pandangan yang sepaham saja. Orang yang pandangannya seragam tanpa ada ijitimak pun sudah pasti bersepakat," terangnya.

Sarmuji mengaku tak khawatir dengan hasil rekomendasi para ulama itu. Dia menyebut selama ini Jokowi juga didukung para ulama.

"Saat ini sebagian besar ulama masih mendukung Pak Jokowi hanya saja mereka ini bukan ulama panggung. Beliau-beliau yang mendukung Pak Jokowi hidup di tengah rakyat tanpa publikasi. Mereka adalah panutan sekaligus rujukan jika rakyat ada persoalan," ucapnya.

Sarmuji pun mengingatkan peran ulama bukan untuk merebut kekuasaan. Dia optimistis Jokowi bisa mewujudkan perdamaian antarbangsa.

"Kepentingan ulama itu sebenarnya bukan untuk merebut kekuasaan tetapi memastikan agar umat dapat beribadah dan berperikehidupan dengan baik. Insya Allah di bawah pemerintahan Pak Jokowi dua hal tadi bisa terwujud. Hanya saja butuh kesabaran dan kerja keras agar bisa tercapai. Ini bukan di surga yang setiap keinginan langsung dapat terwujud," harapnya.

Ijtimak Ulama merekomendasikan Prabowo sebagai capres dan ada dua nama cawapres yang direkomendasikan untuk mendampingi Prabowo. Nama pertama adalah Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri. Nama kedua adalah Ustaz Abdul Somad.

"Untuk kepemimpinan nasional, peserta Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional sepakat untuk merekomendasikan: Letjen TNI (Purn) H. Prabowo Subianto - Al Habib Dr. H. Salim Segaf Al-Jufri dan Letjen TNI (Purn) H. Prabowo Subianto - Ust. Abdul Somad Batubara, Lc., MA sebagai calon presiden dan calon wakil presiden untuk didaftarkan ke KPU oleh Partai Koalisi Keumatan dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019," demikian bunyi penggalan rekomendasi Ijtimak Ulama.

(Sumber: detik.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »