Ungkap Ramalan Prabowo Soal Timor Leste, Hashim: Kalau Uni Soviet Bisa Bubar, Indonesia Juga Bisa Bubar

Ungkap Ramalan Prabowo Soal Timor Leste, Hashim: Kalau Uni Soviet Bisa Bubar, Indonesia Juga Bisa Bubar
BENTENGSUMBAR. COM - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pernah mengungkapkan ramalan bahwa Indonesia bakal bubar pada 2030. Pernyataan itu lantas menuai kritik dan hujatan dari berbagai pihak.

Namun tidak bagi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga adik kandung Prabowo, Hashim Djojohadikusumo. Hashim memberi pembelaan kepada kakaknya itu.

“Dia (Prabowo) memikirkan hal-hal yang mungkin orang lain tidak pikirkan,” ujar Hashim dalam sambutannya di seminar nasional bertajuk Pradoks Indonesia di Hotel Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu, 1 September 2018.

Hashim menuturkan, prediksi serupa pun pernah diungkapkan oleh Prabowo terkait pecahnya Timor-Timor atau Timor Leste.

Kala itu dengan gejolak yang terjadi di sana, Prabowo telah mewanti-wanti kepada Panglima TNI agar menyikapi situasi di Timor Leste dengan serius. Jika tidak, maka dikhawatirkan akan berdampak buruk.

“Saya diberitahu oleh kawan-kawan, Letkol Prabowo tahun 1990 mengirim suatu memo ke panglimanya, dia prihatin dengan kondisi di Timor-Timor dan dia meramalkan kalau kondisi ini berlanjut, dia memperkirakan satu hal yang tidak baik untuk Indonesia. Dia mengatakan kalau hal ini tidak diperhitungkan bendera Indonesia bisa diturunkan. 10 tahun sebelum memorandum Timor-timor, Letkol Prabowo sudah memprediksi itu,” urainya.

Selain itu, Hashim juga mencontohkan situasi lain yang terjadi Uni Soviet. Kala itu sebuah negara digdaya bisa terpecah menjadi 15 negara tanpa perang. Perpecahan juga terjadi di Yugoslavia. Negara besar itu pun akhirnya terpecah menjadi 7 negara setelah terjadi perang.

Menurut Hashim, hal buruk itu pun bisa menimpa Indonesia jika tidak dikelola dengan baik.

“Kalau Uni Soviet bisa bubar, Indonesia juga bisa bubar. Saya juga pelaku bisnis di Yugoslavia, tahun 1992 terjadi perang, sekarang Yugoslavia tidak ada lagi, sekarang diganti tujuh negara,” ucapnya.

“Apapun kondisinya di bawah presiden Prabowo tidak bakal ada wilayah Indonesia yang lepas,” lanjut Hashim.

Meski demikian, Hashim tetap optimis Indonesia akan tetap bertahan kokoh. Jika pemerintahan dan seluruh elemen negeri ini dapat dikelola dengan baik.

(Sumber: rmol.co)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »