BENTENGSUMBAR. COM - Pembahasan soal kebohongan Ratna Sarumpaet memicu 'perang' pendapat di media sosial antara Mahfud MD dengan Fahri Hamzah. Perang pendapat memanas sampai Mahfud MD 'membongkar' jejak Fahri Hamzah dalam kasus korupsi E-KTP.
Hal itu berawal ketika Fahri Hamzah membandingkan kasus pembohongan Ratna Sarumpaet dengan batalnya Mahfud MD menjadi Cawapres Jokowi. Fahri Hamzah sejak kemarin sudah mencuitkan pertanyaannya pada Mahfud MD lewat akun Twitter.
Fahri Hamzah bertanya segi hukum kasus Ratna Sarumpaet dengan batalnya pencalonan Mahfud MD menjadi Cawapres Jokowi sama.
"Pengen nanya prof @mohmahfudmd apakah janji istana sampai jahit baju putih untuk cawapres itu adalah HOAX?
Kalau @DennyJA_WORLD kan memang Konsultan Timses...
kalau istana menyebar HOAX yg dipidana siapa? ; presiden, Mensekneg atau Nusron?" tulis Fahri Hamzah.
"Prof @mohmahfudmd apa bisa memberikan pencerahan hukum atas HOAX yang bapak alami?
( berupa kabar akan jadi cawapres dan menjahit baju seragam)
Apakah sama dengan HOAX BUATAN @RatnaSpaet (bahwa dia dianiaya) YA PROF?" tanya Fahri Hamzah lagi.
Tak puas dengan pertanyaan yang tidak kunjung direspon Mahfud MD, Fahri Hamzah lantas mengalihkannya pada Pakar Hukum sekaligus Guru Besar di Universitas Padjajaran Romli Atmasasmita.
"Prof @romliatma mohon bantuan menjawab pertanyaan saya ke prof Mahfud. Ini serius ingin tahu. Untuk masyarakat. Plis." tanya Fahri Hamzah.
Namun Fahri Hamzah malah mendapat diluar dugaan dari akun @romliatma.
"prof mahfud yg berkepentingan tdk jawab apalagi sy salah alamat anda!" tulisnya.
Fahri Hamzah kemudian mengatakan bahwa tujuannya ialah bertanya pada ahli hukum pidana.
"Alamat saya ahli hukum pidana..sebagai ahli hukum..tapi kalau dianggap masalah pribadi prof @mohmahfudmd juga Gapapa...terima kasih prof...
publik hanya perut tahu apa beda kasus yg dialami beliau vs yg dialami @RatnaSpaet itu...Sama2 ada kebohongan...yg satu sudah tersangka.." balas akun Fahri Hamzah.
Ada seorang warnet lain yang menanggapi pertanyaan Fahri Hamzah dengan menandai akun Mahfu MD. Mahfud MD kemudian meminta agar warganet tidak meladeni pertanyaan dari Fahri Hamzah.
"Tak usah dilayani, Hazri. Dulu @Fahrihamzah jg bilang tak ada korupsi e-KTP krn dirinya sdh keliling di ruangan2 DPR tak ada uang korupsi itu.
Nyatanya, Pelakunya mengaku dan siap jd justice collaborator.
Skrg dia mencampuraduk antara "berita bohong" dan "berita nyata" kata akun Mahfud MD.
Lalu Mahfud MD menegaskan kasus pidana tidak cukup diselesaikan dengan minta maaf saja. Alasannya kasus pidana pelanggar berhadapan dengan negara dan masyarakat sehingga harus diadili.
''Di dlm hukum perdata ada asas konsensual antar orang/pihak shg masalah bs diakhiri dgn kesepakatan dan maaf-maafan. Tp di dlm hkm pidana pelanggar hukum berhadapan dgn negara/ masyarakat sehingga tak bs selesai dgn minta maaf. Ybs hrs tetap diadili, kecuali dlm kasus delik aduan,'' tulis Mahfud MD.
Soal ini Fahri Hamzah tak lantas diam, ia kembali membalas Mahfud MD. Bahkan Fahri Hamzah mengaku siap untuk membongkar kasus E-KTP.
"1. Kirain mau dilayani.
2. Kasus EKTP saya siap ungkap kebohongan dan pengalihan isunya dari permainan tender ke perencanaan.
3. Kalau “berita benar” berati Gak ada yg salah dari kasus “panggilan sejarah” dan “besok kami daftar ke KPU” serta “Dah ukur baju”?dll itu? Ya udah." katanya.
Tak habis sampai disitu saja, pertanyaan Fahri Hamzah soal persamaan kasus Ratna Sarumpaet dengan batalnya rencana Mahfud MD juga ditanggapi oleh Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus akademisi di Monash University, Australia, Nadirsyah Hosen.
Gus Nadir sampai menyebut nalar dari Fahri Hamzah cacat.
"Duh, bro @Fahrihamzah ini nalarnya cacat.
Prof @mohmahfudmd tdk dibohongi karena @jokowi tdk merekayasa pencalonan beliau sbg Cawapres.
Dinamika politik membuat Jokowi mengubah keputusannya.
RS itu merekayasa cerita, Prabowo dkk termasuk anda lalu menyebarkan hoaks tsb. Paham?" tulis Gus Nadir.
"RS itu rakyat biasa, HOAX berkembang sebelum dia membuat pengakuan. Lalu ia ngaku dan minta maaf. Istana dibayar pakai uang rakyat dan kalau dari dalamnya muncul HOAX ya rakyat tekor..paham?" kata Fahri Hamzah.
(Sumber: tribunnews.com)
Hal itu berawal ketika Fahri Hamzah membandingkan kasus pembohongan Ratna Sarumpaet dengan batalnya Mahfud MD menjadi Cawapres Jokowi. Fahri Hamzah sejak kemarin sudah mencuitkan pertanyaannya pada Mahfud MD lewat akun Twitter.
Fahri Hamzah bertanya segi hukum kasus Ratna Sarumpaet dengan batalnya pencalonan Mahfud MD menjadi Cawapres Jokowi sama.
"Pengen nanya prof @mohmahfudmd apakah janji istana sampai jahit baju putih untuk cawapres itu adalah HOAX?
Kalau @DennyJA_WORLD kan memang Konsultan Timses...
kalau istana menyebar HOAX yg dipidana siapa? ; presiden, Mensekneg atau Nusron?" tulis Fahri Hamzah.
"Prof @mohmahfudmd apa bisa memberikan pencerahan hukum atas HOAX yang bapak alami?
( berupa kabar akan jadi cawapres dan menjahit baju seragam)
Apakah sama dengan HOAX BUATAN @RatnaSpaet (bahwa dia dianiaya) YA PROF?" tanya Fahri Hamzah lagi.
Tak puas dengan pertanyaan yang tidak kunjung direspon Mahfud MD, Fahri Hamzah lantas mengalihkannya pada Pakar Hukum sekaligus Guru Besar di Universitas Padjajaran Romli Atmasasmita.
"Prof @romliatma mohon bantuan menjawab pertanyaan saya ke prof Mahfud. Ini serius ingin tahu. Untuk masyarakat. Plis." tanya Fahri Hamzah.
Namun Fahri Hamzah malah mendapat diluar dugaan dari akun @romliatma.
"prof mahfud yg berkepentingan tdk jawab apalagi sy salah alamat anda!" tulisnya.
Fahri Hamzah kemudian mengatakan bahwa tujuannya ialah bertanya pada ahli hukum pidana.
"Alamat saya ahli hukum pidana..sebagai ahli hukum..tapi kalau dianggap masalah pribadi prof @mohmahfudmd juga Gapapa...terima kasih prof...
publik hanya perut tahu apa beda kasus yg dialami beliau vs yg dialami @RatnaSpaet itu...Sama2 ada kebohongan...yg satu sudah tersangka.." balas akun Fahri Hamzah.
Ada seorang warnet lain yang menanggapi pertanyaan Fahri Hamzah dengan menandai akun Mahfu MD. Mahfud MD kemudian meminta agar warganet tidak meladeni pertanyaan dari Fahri Hamzah.
"Tak usah dilayani, Hazri. Dulu @Fahrihamzah jg bilang tak ada korupsi e-KTP krn dirinya sdh keliling di ruangan2 DPR tak ada uang korupsi itu.
Nyatanya, Pelakunya mengaku dan siap jd justice collaborator.
Skrg dia mencampuraduk antara "berita bohong" dan "berita nyata" kata akun Mahfud MD.
Lalu Mahfud MD menegaskan kasus pidana tidak cukup diselesaikan dengan minta maaf saja. Alasannya kasus pidana pelanggar berhadapan dengan negara dan masyarakat sehingga harus diadili.
''Di dlm hukum perdata ada asas konsensual antar orang/pihak shg masalah bs diakhiri dgn kesepakatan dan maaf-maafan. Tp di dlm hkm pidana pelanggar hukum berhadapan dgn negara/ masyarakat sehingga tak bs selesai dgn minta maaf. Ybs hrs tetap diadili, kecuali dlm kasus delik aduan,'' tulis Mahfud MD.
Soal ini Fahri Hamzah tak lantas diam, ia kembali membalas Mahfud MD. Bahkan Fahri Hamzah mengaku siap untuk membongkar kasus E-KTP.
"1. Kirain mau dilayani.
2. Kasus EKTP saya siap ungkap kebohongan dan pengalihan isunya dari permainan tender ke perencanaan.
3. Kalau “berita benar” berati Gak ada yg salah dari kasus “panggilan sejarah” dan “besok kami daftar ke KPU” serta “Dah ukur baju”?dll itu? Ya udah." katanya.
Tak habis sampai disitu saja, pertanyaan Fahri Hamzah soal persamaan kasus Ratna Sarumpaet dengan batalnya rencana Mahfud MD juga ditanggapi oleh Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus akademisi di Monash University, Australia, Nadirsyah Hosen.
Gus Nadir sampai menyebut nalar dari Fahri Hamzah cacat.
"Duh, bro @Fahrihamzah ini nalarnya cacat.
Prof @mohmahfudmd tdk dibohongi karena @jokowi tdk merekayasa pencalonan beliau sbg Cawapres.
Dinamika politik membuat Jokowi mengubah keputusannya.
RS itu merekayasa cerita, Prabowo dkk termasuk anda lalu menyebarkan hoaks tsb. Paham?" tulis Gus Nadir.
"RS itu rakyat biasa, HOAX berkembang sebelum dia membuat pengakuan. Lalu ia ngaku dan minta maaf. Istana dibayar pakai uang rakyat dan kalau dari dalamnya muncul HOAX ya rakyat tekor..paham?" kata Fahri Hamzah.
(Sumber: tribunnews.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »