"Saya nanti bicara dengan Pak kiai apakah tanahnya di pondok pesantren ini memungkinkan untuk dibangun? Saya kan belum tahu. Pembangunan yang pertama adalah rusun (rumah susun) bagi para santri, tiga lantai," kata Jokowi di sela kunjungan kerjanya, Minggu, 4 November 2018.
Sebelum meninggalkan lokasi, Jokowi berdialog dengan santri dan santriwati, Bagus Iskandar dan Kamelia. Dialog dilakukan setelah beberapa santri berteriak meminta sepeda kepada Presiden, sesuai kebiasaan yang sering dijalankan orang nomor satu di RI ini.
Bagus dan Kamelia naik ke panggung dan berhasil menyebutkan Pancasila serta tiga suku serta pulau asalnya di Indonesia. Biasanya, masyarakat yang berhasil menjawab pertanyaan akan menagih sepeda.
Namun, ketika ditanyaakan keinginannya oleh Jokowi, Bagus dan Kamelia memberikan jawaban berbeda. Alih-alih meminta sepeda, keduanya berharap pengembangan pondok pesantren Darul Hikmah.
"Nah ini baru santri yang bener ini," ucap Jokowi sambil tertawa.
Selain membantu pembangunan rusun santri, Ia berencana mendirikan balai latihan kerja di Ponpes Darul Hikmah. Hal ini juga memerlukan pembahasan lebih lanjut bersama para kiai.
"Nanti saya bicarakan dengan Pak kiai mungkin dibangun balai latihan keterampilan, terserah berupa bangunan atau nanti di dalamnya ada permintaan pondok untuk kursus komputer atau garmen atau keterampilan yang lain. Insya Allah awal tahun depan akan dibangun bila lahannya sudah siap," kata mantan Wali Kota Solo ini.
Dalam kesempatan bersilaturahmi dengan keluarga besar ponpes itu, Jokowi juga meminta masyarakat, khususnya warga pondok pesantren untuk hijrah, dari perilaku fitnah menjadi jujur, hijrah dari pesimistis menjadi optimistis.
(Sumber: cnnindonesia.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
