Kisah Haru Mantili, Nenek 56 Tahun Dinikahi Brondong setelah 13 Kali Menjanda

Kisah Haru Mantili, Nenek 56 Tahun Dinikahi Brondong setelah 13 Kali Menjanda
BENTENGSUMBAR. COM - Acil Mantili sedang berbahagia. Nenek 56 tahun itu baru saja dinikahi brondong berusia 22 tahun, M Riswan alias Wawan.

Mantili yang sudah memiliki 4 cucu, tak menyangka di usianya yang sudah senja, masih ada pria brondong yang mau menikahinya.

Soal asmara, nenek yang akrab disapa Fatimah itu memang jagonya. Ia sudah berpengalaman membina rumah tangga dengan 13 lelaki berbeda sebelum dipersunting Wawan.

Wawan adalah suami ke-14 Mantili. Nenek yang tinggal di RT 3, Desa Parigi, Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan itu menikah dengan Wawan pada Kamis malam, 8 November 2018.

Mantili tak khawatir meski usianya terpaut 34 tahun lebih tua dari suaminya, Wawan. Ia yakin Wawan akan membahagiakannya.

Pernikahan Mantili dan Wawan dilangsungkan di rumah orang tua Wawan di Desa Bayanan, Kecamatan Daha Selatan dengan mahar Alquran dan uang Rp 100 ribu.

Ijab kabul dilangsungkan usai salat Isya atau sekitar pukul 20.30 Wita. Sontak, cinta tak mengenal usia ini menjadi buah bibir warga setelah beredar foto dan video pernikahan melalui media sosial (medsos).

Banyak warga Nagara, Kecamatan Daha memperbincangkan pernikahan dua sejoli yang beda generasi tersebut.

Radar Banjarmasin (Grup Jawa Pos/pojoksatu.id) bertemu dengan Acil Mantili di rumahnya, Jumat, 9 November 2018 kemarin. Sang suami ikut mendampingi.

Tidak sulit mencari rumah Acil Mantili. Maklum, wanita yang sudah 13 kali menjada itu ternyata adalah ketua RT di kampungnya.

Kepada wartawan koran ini, ia pun menceritakan, benih-benih cinta mereka berawal saat keduanya bertemu sekitar seminggu lalu di kawasan Pasar Keramat, Desa Bayanan, Kecamatan Daha Selatan.

Saat itu Mantili yang merupakan seorang penjual ayam di kawasan Pasar Nagara, akan mengantar pesanan ayam ke pelanggannya tidak sengaja bertemu dengan Wawan yang merupakan seorang buruh.

“Pertemuan pertama biasa saja. Paling dalam hati bungasnya (gagah) lakian itu,” ujarnya mengawali.

Tak lama, keduanya kembali bertemu dan kali ini saling sapa. Bahkan Wawan yang sedang menduda sejak 2011 ini, memberanikan diri foto selfie bersama Patimah yang juga berstatus janda sejak 2010 lalu.

“Setelah perkenalan, Wawan membawai (mengajak) kawin. Tapi tak langsung diiyakan,” tuturnya.

Karena kepribadian Wawan dinilai orangnya sangat dewasa dan bertanggungjawab. Akhirnya Mantili yang sudah pernah menikah sebanyak 13 kali ini pun menyetujui menikah dengan Wawan.

“Ini pernikahan yang ke-14 bagi saya. Sedangkan bagi suami saya yang kedua,” ucap Mantili.

Sepasang sejoli ini pun berencana akan menikah di KUA secara resmi. Tetapi masih menunggu waktu yang tepat. “Semoga pernikahan ini menjadi yang terakhir,” harapannya.

Mantili pun sangat senang akhirnya bisa menikah lagi setelah sekitar delapan tahun hidup menjanda dan seorang diri. Karena satu orang anaknya dan empat orang cucunya saat ini berada di wilayah Kalteng.

“Keluarga kami berdua mendukung. Bahkan anak saya senang karena ibunya tidak hidup sebatang kara lagi,” kata Mantili.

Saat ditanya, apakah ingin memiliki anak dari pernikahannya dengan Wawan. Mantili hanya minta doakan kalau itu sudah kehendak Sang Pencipta akan dijalaninya. “Kalau diberi anak ya disyukuri,” ucapnya.

Sedangkan Wawan mengaku dirinya menikahi Patimah karena memang cinta dan cintanya tersebut dibuktikannya dengan menikah. “Ini juga supaya jangan sampai ada gosip yang tidak baik dari warga,” tuturnya.

Ia pun berharap, dari pernikahan kedua ini ia akan dikaruniai momongan, karena pernikahan sebelumnya belum ada.

(pjk)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »