BENTENGSUMBAR. COM - Sekjen Nasdem Jhonny G Plate mengingatkan pemerintah tak main-main terkait 41 masjid di lingkungan Kementerian, lembaga, serta BUMN yang terindikasi terpapar paham radikalisme.
Jhonny meminta pemerintah mengambil langkah serius menindak lanjuti hasil temuan Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut. Pemerintah harus segera membendug segala potensi radikalisme di Tanah Air.
"Ini serius, kalau tempat ibadah masih memberikan ruang untuk kelompok radikalisme, ini sangat berbahanya," kata Jhonny saat dihubungi, Senin, 19 November 2018.
Menurutnya, bukan hanya fokus pada tempat ibadah untuk memutus mata rantai radikalisme, tapi di tempat-tempat lain juga harus dijaga.
"Di lingkungan pemerintah bisa juga sudah masuk, bahkan di lingkungan anak muda jangan-jangan sudah masuk. Pemerintah harus waspada," katanya.
Selain itu, Anggota Komisi XI DPR RI ini juga mengajak semua pihak turut andil dalam memutus mata rantai radikalisme di Indonesia.
"Ini bukan hanya tugas pemerintah, DPR dan MPR serta masyarakat juga harus ikut mewaspadai berkembangnya radikalisme," ucap Jhonny.
Sebelumnya, BIN mengungkapkan, ada 41 dari 100 masjid di lingkungan Kementerian, lembaga, serta BUMN yang terindikasi terpapar radikalisme. Masjid itu dibagi dalam tiga klasifikasi level, rendah, sedang, dan tinggi.
"Yaitu, 11 masjid kementerian, 11 lembaga, dan 21 masjid BUMN," ujar Staf Khusus Kepala BIN, Arief Tugiman, dalam diskusi Peran Ormas Islam dalam NKRI di Kantor Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), di Kramat, Jakarta Pusat, Sabtu, 17 November 2018 lalu.
Selain itu, Arief menjelaskan secara keseluruhan dari hasil pendataan BIN, ada sekitar 500 masjid di seluruh Indonesia yang terindikasi terpapar paham radikal.
"Dai-dai kita mohon bisa diberdayakan, untuk bisa memberikan dakwah yang menyejukkan, sekaligus mengkonter paham-paham radikal yang sekarang beredar," ujarnya.
(trs)
Jhonny meminta pemerintah mengambil langkah serius menindak lanjuti hasil temuan Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut. Pemerintah harus segera membendug segala potensi radikalisme di Tanah Air.
"Ini serius, kalau tempat ibadah masih memberikan ruang untuk kelompok radikalisme, ini sangat berbahanya," kata Jhonny saat dihubungi, Senin, 19 November 2018.
Menurutnya, bukan hanya fokus pada tempat ibadah untuk memutus mata rantai radikalisme, tapi di tempat-tempat lain juga harus dijaga.
"Di lingkungan pemerintah bisa juga sudah masuk, bahkan di lingkungan anak muda jangan-jangan sudah masuk. Pemerintah harus waspada," katanya.
Selain itu, Anggota Komisi XI DPR RI ini juga mengajak semua pihak turut andil dalam memutus mata rantai radikalisme di Indonesia.
"Ini bukan hanya tugas pemerintah, DPR dan MPR serta masyarakat juga harus ikut mewaspadai berkembangnya radikalisme," ucap Jhonny.
Sebelumnya, BIN mengungkapkan, ada 41 dari 100 masjid di lingkungan Kementerian, lembaga, serta BUMN yang terindikasi terpapar radikalisme. Masjid itu dibagi dalam tiga klasifikasi level, rendah, sedang, dan tinggi.
"Yaitu, 11 masjid kementerian, 11 lembaga, dan 21 masjid BUMN," ujar Staf Khusus Kepala BIN, Arief Tugiman, dalam diskusi Peran Ormas Islam dalam NKRI di Kantor Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), di Kramat, Jakarta Pusat, Sabtu, 17 November 2018 lalu.
Selain itu, Arief menjelaskan secara keseluruhan dari hasil pendataan BIN, ada sekitar 500 masjid di seluruh Indonesia yang terindikasi terpapar paham radikal.
"Dai-dai kita mohon bisa diberdayakan, untuk bisa memberikan dakwah yang menyejukkan, sekaligus mengkonter paham-paham radikal yang sekarang beredar," ujarnya.
(trs)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
