BENTENGSUMBAR. COM - Pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno elektabilitasnya dinilai menurun. Penilaian itu hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menyebut pada November 2018 elektabilitas Prabowo-Sandi, 31,2 persen kini menjadi 30,6 persen pada Desember 2018.
Menanggapi hasil survei tersebut, Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Djoko Santoso menerima apa yang sudah dilakukan oleh LSI. Meski begitu, pihaknya akan melakukan pengkajian.
"Masukannya kita terima, kenapa turun? Kenapa LSI itu dikecilkan, kita tenang saja, kita kaji," kata Djoko di Kopi Bos, Tebet, Asembaris, Jakarta Selatan, Kamis, 20 Desember 2018.
Mantan Panglima TNI ini pun tak merasa khawatir jika dalam survei LSI menilai acara reuni 212 di Monas pekan lalu tidak membawa pengaruh pada elektabilitas Prabowo-Sandi.
Karena, pihaknya lebih percaya dengan kekuatan doa umat muslim dibandingkan dengan survey LSI yang menyebut elektabilitas Prabowo-Sandi menurun.
"Cuma saya percaya kalau sudah orang Islam berdoa lebih dari 10 juta itu insya Allah terwujud," ujarnya.
Djoko pun memberikan contoh atau bukti keberhasilan kekuatan doa umat muslim pada Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu. Karena, pada saat itu sebagian survey menilai pasangan Anies-Sandi kalah dari Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Namun, pada kenyataannya justru Anies-Sandi mampu membuktikan dan menjawab berbagai survey yang menilai kalau pasangan itu kalah. Karena, pada akhirnya justru pasangan Ahok-Djarot yang kalah dari Anies-Sandi.
"Nah sekarang saya percaya itu. Apalagi sekarang ada gerakan salat subuh yang berdoa tiap subuh. Saya pernah ikut di Jogja dan Solo. Karena saya gentayangan terus. Ada lagi yang namanya majelis dzikir, taklim itu berdoa terus," pungkasnya.
Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei perihal kegiatan reuni 212 di Jakarta 2 Desember lalu. Tidak ada perubahan signifikan terhadap elektoral dua pasangan capres-cawapres, Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi. Kubu Jokowi masih unggul.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan pasca kegiatan reuni 212, elektoral Jokowi-Ma'ruf, berdasarkan hasil survei pada November, masih unggul di atas 50 persen dari Prabowo-Sandi. Survei pada bulan November menunjukkan elektoral Jokowi sebesar 53,2 persen sedangkan Prabowo 31,2 persen.
"Pasca reuni 212, elektabilitas kedua capres tidak banyak berubah dan cenderung stagnan. Survei LSI Denny JA pada Desember 2018 menunjukkan bahwa elektabilitas Jokowi-Maruf sebesar 54,2 persen sementara elektabilitas Prabowo-Sandi pada Desember ini sebesar 30,6 persen," ujar Adjie di Graha Rajawali, Jakarta Timur, Rabu, 19 Desember 2018.
(Sumber: merdeka.com)
Menanggapi hasil survei tersebut, Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Djoko Santoso menerima apa yang sudah dilakukan oleh LSI. Meski begitu, pihaknya akan melakukan pengkajian.
"Masukannya kita terima, kenapa turun? Kenapa LSI itu dikecilkan, kita tenang saja, kita kaji," kata Djoko di Kopi Bos, Tebet, Asembaris, Jakarta Selatan, Kamis, 20 Desember 2018.
Mantan Panglima TNI ini pun tak merasa khawatir jika dalam survei LSI menilai acara reuni 212 di Monas pekan lalu tidak membawa pengaruh pada elektabilitas Prabowo-Sandi.
Karena, pihaknya lebih percaya dengan kekuatan doa umat muslim dibandingkan dengan survey LSI yang menyebut elektabilitas Prabowo-Sandi menurun.
"Cuma saya percaya kalau sudah orang Islam berdoa lebih dari 10 juta itu insya Allah terwujud," ujarnya.
Djoko pun memberikan contoh atau bukti keberhasilan kekuatan doa umat muslim pada Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu. Karena, pada saat itu sebagian survey menilai pasangan Anies-Sandi kalah dari Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Namun, pada kenyataannya justru Anies-Sandi mampu membuktikan dan menjawab berbagai survey yang menilai kalau pasangan itu kalah. Karena, pada akhirnya justru pasangan Ahok-Djarot yang kalah dari Anies-Sandi.
"Nah sekarang saya percaya itu. Apalagi sekarang ada gerakan salat subuh yang berdoa tiap subuh. Saya pernah ikut di Jogja dan Solo. Karena saya gentayangan terus. Ada lagi yang namanya majelis dzikir, taklim itu berdoa terus," pungkasnya.
Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei perihal kegiatan reuni 212 di Jakarta 2 Desember lalu. Tidak ada perubahan signifikan terhadap elektoral dua pasangan capres-cawapres, Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi. Kubu Jokowi masih unggul.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan pasca kegiatan reuni 212, elektoral Jokowi-Ma'ruf, berdasarkan hasil survei pada November, masih unggul di atas 50 persen dari Prabowo-Sandi. Survei pada bulan November menunjukkan elektoral Jokowi sebesar 53,2 persen sedangkan Prabowo 31,2 persen.
"Pasca reuni 212, elektabilitas kedua capres tidak banyak berubah dan cenderung stagnan. Survei LSI Denny JA pada Desember 2018 menunjukkan bahwa elektabilitas Jokowi-Maruf sebesar 54,2 persen sementara elektabilitas Prabowo-Sandi pada Desember ini sebesar 30,6 persen," ujar Adjie di Graha Rajawali, Jakarta Timur, Rabu, 19 Desember 2018.
(Sumber: merdeka.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
