BENTENGSUMBAR. COM - Pemilik warung, Madinem (68) kaget saat akan membungkus hidangan khas nasi pecel pincuk dari beras merah yang dipesan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga S Uno, Minggu, 30 Desember 2018.
Madinem bahkan sempat gemetar saat memasukkan nasi dan lalapan dalam pincuk, karena baru seumur-umur warungnya di pinggir Waduk Cengklik, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali itu, didatangi pejabat.
Apalagi calon orang nomor dua di Indonesia. "Nggih namung lihat di televisi mawon, kaget enten Pak Sandiaga ke warung (Ya hanya lihat di televisi saja kaget ada Pak Sandi ke warung)," kata Madinem dengan bahasa campuran Jawa dan Indonesia kepada TribunSolo.com.
Dia masih belum yakin jika warung yang hanya dibuat dari bambu itu dikunjungi cawapres yang berpasangan dengan Prabowo Subianto tersebut.
"Pak Sandi tadi makan nasi pecel beras merah, memang khas sini (waduk) setelah berolahraga," tuturnya.
Warga Desa Ngargorejo itu menjelaskan, harga satu bungkus nasi pecel hanya dibanderol Rp 8 ribu saja.
Namun harganya akan bertambah jika pembeli menambahkan lauk, seperti sate, ikan hingga bacem dan gorengan.
"Tetapi Pak Sandi tadi bayar Rp 560 ribu, kan njajakke (belikan) orang-orang yang ikut lari," terang dia.
Adapun dari pantauan TribunSolo.com, Sandiaga tampak melahap nasi pecel pincuk beras merah di tempat lesehan dengan pemandangan ke waduk tersebut.
"Enak, tambah nikmat karena suasana langsung ke area waduk," celetuknya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, jika Waduk Mulur memiliki magnet yang kuat untuk semakin menghidupkan wisata terintegrasi guna menyedot pengunjung.
"Jadi sport tourism digabung wisata alam, diakhiri dengan kuliner," ungkap dia.
"Akan bangkit ke depan, orang lari, menikmati alam dan kemudian menikmati kuliner."
Dikerumuni emak-emak
Baru lima menit duduk depan Warung Madinem sembari menghela nafas panjang, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Uno langsung dikerumuni emak-emak.
Padahal saat itu, Sandiaga baru saja istirahat usai lari sekitar 4,5 km bersama sejumlah Komunitas Runner Solo dengan mengambil finish di pinggir Waduk Cengklik, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Minggu, 30 Desember 2018.
Banyak emak-emak yang histeris karena ingin berebut mendekat dan foto bareng dengan Sandiaga Uno.
Padahal saat itu kondisi pakaian Sandiaga basah kuyup karena keringat dan ngos-ngosan.
"Bisa foto Bang Sandi (Sandiaga), tadi pas kebetulan lagi jalan-jalan," tutur seorang emak, Reni (45) tampak semringah menunjukkan foto dirinya bersama cawapres yang berpasangan dengan Prabowo Subianto itu.
Begitu juga Suharti (41), yang tampak mengayunkan ponsel andoridnya beberapa kali berswafoto dengan latar Sandiaga.
"Gak papa berdesak-desakan, bahkan sempat terkena keringatnya Bang Sandi," kata dia yang mengidolakan Sandiaga sejak masih menjadi pengusaha muda.
Sementara saat dikerumuni emak-emak, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu hanya terdiam membebaskan masyarakat untuk foto dengan dirinya.
Justru saat itu yang tampak kualahan yakni tim dari Sandiaga karena terus didesak oleh masyarakat di sekitar warung pinggir Waduk Cengklik itu.
"Biarin gak papa," celetuk sandi sembari menyeka cucuran keringat di wajahnya kepada tim yang mengelilinginya di sebuah kursi.
(Sumber: tribunnews.com)
Madinem bahkan sempat gemetar saat memasukkan nasi dan lalapan dalam pincuk, karena baru seumur-umur warungnya di pinggir Waduk Cengklik, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali itu, didatangi pejabat.
Apalagi calon orang nomor dua di Indonesia. "Nggih namung lihat di televisi mawon, kaget enten Pak Sandiaga ke warung (Ya hanya lihat di televisi saja kaget ada Pak Sandi ke warung)," kata Madinem dengan bahasa campuran Jawa dan Indonesia kepada TribunSolo.com.
Dia masih belum yakin jika warung yang hanya dibuat dari bambu itu dikunjungi cawapres yang berpasangan dengan Prabowo Subianto tersebut.
"Pak Sandi tadi makan nasi pecel beras merah, memang khas sini (waduk) setelah berolahraga," tuturnya.
Warga Desa Ngargorejo itu menjelaskan, harga satu bungkus nasi pecel hanya dibanderol Rp 8 ribu saja.
Namun harganya akan bertambah jika pembeli menambahkan lauk, seperti sate, ikan hingga bacem dan gorengan.
"Tetapi Pak Sandi tadi bayar Rp 560 ribu, kan njajakke (belikan) orang-orang yang ikut lari," terang dia.
Adapun dari pantauan TribunSolo.com, Sandiaga tampak melahap nasi pecel pincuk beras merah di tempat lesehan dengan pemandangan ke waduk tersebut.
"Enak, tambah nikmat karena suasana langsung ke area waduk," celetuknya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, jika Waduk Mulur memiliki magnet yang kuat untuk semakin menghidupkan wisata terintegrasi guna menyedot pengunjung.
"Jadi sport tourism digabung wisata alam, diakhiri dengan kuliner," ungkap dia.
"Akan bangkit ke depan, orang lari, menikmati alam dan kemudian menikmati kuliner."
Dikerumuni emak-emak
Baru lima menit duduk depan Warung Madinem sembari menghela nafas panjang, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Uno langsung dikerumuni emak-emak.
Padahal saat itu, Sandiaga baru saja istirahat usai lari sekitar 4,5 km bersama sejumlah Komunitas Runner Solo dengan mengambil finish di pinggir Waduk Cengklik, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Minggu, 30 Desember 2018.
Banyak emak-emak yang histeris karena ingin berebut mendekat dan foto bareng dengan Sandiaga Uno.
Padahal saat itu kondisi pakaian Sandiaga basah kuyup karena keringat dan ngos-ngosan.
"Bisa foto Bang Sandi (Sandiaga), tadi pas kebetulan lagi jalan-jalan," tutur seorang emak, Reni (45) tampak semringah menunjukkan foto dirinya bersama cawapres yang berpasangan dengan Prabowo Subianto itu.
Begitu juga Suharti (41), yang tampak mengayunkan ponsel andoridnya beberapa kali berswafoto dengan latar Sandiaga.
"Gak papa berdesak-desakan, bahkan sempat terkena keringatnya Bang Sandi," kata dia yang mengidolakan Sandiaga sejak masih menjadi pengusaha muda.
Sementara saat dikerumuni emak-emak, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu hanya terdiam membebaskan masyarakat untuk foto dengan dirinya.
Justru saat itu yang tampak kualahan yakni tim dari Sandiaga karena terus didesak oleh masyarakat di sekitar warung pinggir Waduk Cengklik itu.
"Biarin gak papa," celetuk sandi sembari menyeka cucuran keringat di wajahnya kepada tim yang mengelilinginya di sebuah kursi.
(Sumber: tribunnews.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »

