BENTENGSUMBAR. COM - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menegaskan, partainya tak akan bersikap netral dalam Pilpres mendatang. Yusril menyebut, dukungan PBB jatuh kepada Jokowi-Ma'ruf atau Prabowo-Sandiaga akan diputuskan pada akhir bulan Januari 2019.
Yusril menjelaskan, bila selama ini ada deklarasi dukungan dari para caleg PBB adalah dukungan pribadi. Bila pun ada kegiatan terorganisir, itu bukan dilakukan oleh partai maupun organ partai. Contohnya di Sumatera Utara. Di situ ada 23 caleg PBB mendeklarasikan paslon tertentu. Yusril hanya menghormati kegiatan tersebut.
"DPP PBB selama ini mendiamkan saja deklarasi-deklarasi itu karena menghormati dinamika dan perbedaan di dalam partai. Yang penting jangan salah-menyalahkan apalagi sampai menjelekkan satu sama lain," kata Yusril saat pidato konsolidasi caleg PBB di Jambi, Selasa, 15 Januari 2019.
Yusril menambahkan, partainya adalah partai berdaulat, yang langkah politiknya tak bisa dipaksakan dari luar struktur partai. Semua anggota partai politik pun dituntut mentaati keputusan partai.
Pakar hukum tata negara itu menenankan, hubungannya dengan pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf juga hanya sebatas penasihat hukum. Yusril ingin supaya Pemilu berjalan secara jujur dan adil.
Selain itu, sebagai partai Islam, PBB juga berkepentingan agar tak ada kebijakan kebijakan pemerintah yang bertentangan dengan Islam dan Umat Islam.
"PBB tidak sekadar berteori membela Islam. PBB selalu berada paling depan membela Islam termasuk mencegah terjadinya persekusi dan kriminalisasi terhadap para ulama", tegas Yusril.
Yusril juga mengungkapkan, dirinya telah memberikan nasihat langsung kepada Jokowi supaya tak mengeluarkan kebijakan yang merugikan kepentingan umat Islam.
"Apalagi memberi angin kepada bangkitnya kembali Komunisme. Pak Jokowi sepakat dengan hal itu dan menyatakan komitmen yang teguh" tandas Yusril.
(Source: merdeka.com)
Yusril menjelaskan, bila selama ini ada deklarasi dukungan dari para caleg PBB adalah dukungan pribadi. Bila pun ada kegiatan terorganisir, itu bukan dilakukan oleh partai maupun organ partai. Contohnya di Sumatera Utara. Di situ ada 23 caleg PBB mendeklarasikan paslon tertentu. Yusril hanya menghormati kegiatan tersebut.
"DPP PBB selama ini mendiamkan saja deklarasi-deklarasi itu karena menghormati dinamika dan perbedaan di dalam partai. Yang penting jangan salah-menyalahkan apalagi sampai menjelekkan satu sama lain," kata Yusril saat pidato konsolidasi caleg PBB di Jambi, Selasa, 15 Januari 2019.
Yusril menambahkan, partainya adalah partai berdaulat, yang langkah politiknya tak bisa dipaksakan dari luar struktur partai. Semua anggota partai politik pun dituntut mentaati keputusan partai.
Pakar hukum tata negara itu menenankan, hubungannya dengan pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf juga hanya sebatas penasihat hukum. Yusril ingin supaya Pemilu berjalan secara jujur dan adil.
Selain itu, sebagai partai Islam, PBB juga berkepentingan agar tak ada kebijakan kebijakan pemerintah yang bertentangan dengan Islam dan Umat Islam.
"PBB tidak sekadar berteori membela Islam. PBB selalu berada paling depan membela Islam termasuk mencegah terjadinya persekusi dan kriminalisasi terhadap para ulama", tegas Yusril.
Yusril juga mengungkapkan, dirinya telah memberikan nasihat langsung kepada Jokowi supaya tak mengeluarkan kebijakan yang merugikan kepentingan umat Islam.
"Apalagi memberi angin kepada bangkitnya kembali Komunisme. Pak Jokowi sepakat dengan hal itu dan menyatakan komitmen yang teguh" tandas Yusril.
(Source: merdeka.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »