Jika Terjadi Gempa Besar 15 detik, Segera Cari Tempat Aman, Jangan Tunggu Sirine

Jika Terjadi Gempa Besar 15 detik, Segera Cari Tempat Aman, Jangan Tunggu Sirine
BENTENGSUMBAR. COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menegaskan, jika ada gempa besar lebih dari 15 detik, segera cari tempat aman jangan tunggu sirine atau yang lainnya. Demikian menurut hasil pemikiran dan kajian dari para pakar bencana di Mentawai. 

"Selamatkan badan dan keluarga, cari tempat ketinggian serta jauhi gelombang ombak yang menghempas di pantai," ujarnya saat pertemuan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)Pemkab Kepulauan Mentawai, Forkompinda, tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, Rabu lalu, 6 Februari 2019. Hadir pada kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Danlantamal Lakda. Agus Sulaiman, Danrem Wirabraja, Kepala BMKG, Bupati Yudas Sabaggalet, Wabup Kortanius Sabelake, beberapa pejabat eselon I dan II dilingkungan BNPB, Kepala BPBD Sumbar, OPD dilingkungan Pemkab Kepulauan Mentawai.

Doni Monardo mengatakan, dalam meningkatkan eksistensi BPBD daerah perlu dilakukan pelatihan,  teknik dan praktek dilapangan agar memudahkan setiap orang terlatih dan tahu kemana daerah evakuasi di masing-masing titik lokasi. Oleh karena itu, dalam waktu yang tidak terlalu lama BNPB akan melakukan program pelatihan mitigasi bagi anggota TRC (Tim Rekasi Cepat),  KSB (Kelompok Siaga Bencana) di setiap BPBD bagi daerah pesisir pantai Sumatera Barat yang dilaksanakan di  Kepulauan Mentawai. 

"BPBD Pesisir Selatan, Kota Padang,  Kota Pariaman,  Kabupaten Padang Pariaman, Agam, Pasaman Barat dan BPBD Kepulauan Mentawai sebagai tuan rumah. Kita akan memasang tanda rute evakuasi di Kepulauan Mentawai. Dan latihan ini akan dilakukan secara berkala bergantian di setiap daerah pesisir pantai Sumatera Barat tersebut," ungkap Doni.

Dikatakan Doni, untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana di Mentawai, BNPB juga akan membantu menyelesaikan pembangunan Pusdalop Kabupaten Kepulauan Mentawai pada anggaran tahun 2019. Kemudian untuk memudahkan para pemegang kebijakan dan media massa sosialisasi hasil deteksi BMKG, yang selama ini hanya mampu dikirim sebanyak 50 tujuan karena keterbatasan anggaran. Atas nama upaya menyelamatkan kehidupan orang banyak, Kepala BMKG agar menyurati BNPB untuk mendapat fasilitas utama dari telkom dibantu dan diberi kemudahan. 

"Berdasarkan surat BMKG tersebut,  BNPB akan menyurati tentang hal ini kepada presiden, karena menyelamatkan rakyat dari bencana merupakan sesuatu yang penting, untuk kelangsungan generasi selanjutnya," ungkapnya. 

Wakil Gubernu Sumatera Barat Nasrul Abit pada kesempatan itu mengatakan, pemerintah provinsi Sumbar memberikan apresiasi kepada BNPB yang langsung datang ke Mentawai dan menyiapkan segala bentuk aksi dalam kegiatan kesiapsiagaan bencana di Kepulauan Mentawai. 

"Kita tidak berharap bencana gempa megathrust Mentawai akan terjadi yang dikabarkan hasil perkiraan para peneliti besar gempa mencapai 8.8 SR dan akan berdampak besar di Kepulauan Mentawai dan pesisir pantai Sumatera bagian Barat. Namun menyiap segala sesuatu terhadap bencana merupakan suatu hal yang penting, bagaimana kita bisa bersahabat dengan bencana guna mengurangi resiko bencana. Jaga alam,  alam akan jaga kita, begitu pesan presiden RI pada Rakornas 2019 di Surabaya lalu," ujar Nasrul Abit. 

BNPB dalam kesempatan itu juga menyerahkan bantuan secara simbolis berupa  1 unit alat komunikasi satelit mobile untuk Lamtamal II Padang, 1 unit alat komunikasi satelit statis,  10 telepon satelit untuk masing-masing kecamatan,  tenda 5 unit,  flexibel tank 5 unit kapasitas 5000 liter,  makanan siap saji 500 paket,  selimut 5000 buah dan matras 5000 buah untuk pemkab Kepualan Mentawai.

Editor: Zamri Yahya, SHI
Laporan: Zardi Syahrir

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »