Berkenalan Dengan Dua Caleg Anti Mainstream Asal Palembang, Gondrong dan Bertato

Berkenalan Dengan Dua Caleg Anti Mainstream Asal Palembang, Gondrong dan Bertato
BENTENGSUMBAR. COM - Pemilihan calon legislatif (Pileg) 2019 di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) diwarnai wajah-wajah pendatang baru. Diantara ratusan caleg yang maju di bursa politik ini, ada dua caleg yang mempunyai gaya berbeda dan anti mainstream dibandingkan lainnya. Dia adalah Rio Deno Putra, kader Partai Perindo dan Rudi Murod, kader Partai Partai Hanura.

Dua caleg ini mempunyai penampilan unik dan menjadi ciri khasnya saat mendeklarasikan sebagai kandidat wakil rakyat di Sumsel.

Rio Deno Putra merupakan caleg DPRD Provinsi Sumsel nomor urut 3, daerah pemilihan (dapil) Ilir Barat 1, Ilir Barat 2, Bukit Kecil, Gandus, Seberang Ulu 1, Seberang Ulu 2, Plaju, Kertapati dan Jakabaring.

Alumni Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang ini tampil percaya diri dengan rambut gondrong. Meskipun tampil berbeda dengan caleg lainnya yang memilih tampilan rapi, Rio Deno Putra tidak pernah merasa minder dengan perbedaan tersebut.

Dia pernah mendapat teguran dari salah satu kader partainya tentang pilihannya maju di bursa Pileg 2019, namun masih mempertahankan rambut panjangnya.

"Saya meyakinkan mereka bahwa rambut gondrong itu jangan selalu dianggap seorang preman. Walau tampilan seperti ini, saya seorang yang berpendidikan dan mempunyai visi misi positif untuk kemajuan Sumsel," ujarnya, Minggu, 24 Maret 2019.

Dia bahkan mendapat dukungan dari Ketua DPW Pemuda Perindu Sumsel Andri Winata, bahwa dia harus mempunyai gaya berbeda dan mewakili pemuda.

Saat blusukan ke warga di Palembang, Sekretaris DPW Pemuda Perindo Sumsel ini lebih dikenal dengan tampilannya berbeda. Para warga yang ditemuinya bahkan tidak mengomentari negatif pilihan penampilannya.

"Kamu tidak perlu mendadak rapi dan suci hanya karena momen ini. Karena ini bukan soal gaya atau penampilan, tapi ini soal bagaimana aspirasi itu sampai. Mungkin sebelumnya banyak yang tampilannya rapi tapi suka menipu rakyat, saya tidak ingin seperti itu," ungkapnya.

Awalnya anggota Gemapala Wigwam Unsri ini tidak mempunyai ketertarikan untuk terjun di dunia politik.

Namun keinginannya untuk berkontribusi lebih ke masyarakat luas, membuat pria kelahiran 28 Juli ini akhirnya bergabung di Partai Perindo di tahun 2017.

Di hari terakhir pendaftaran Pileg 2019, dia akhirnya memantapkan diri maju sebagai calon wakil rakyat DPRD Sumsel.

Sama halnya dengan Rudy Murod, yang menjadi Caleg DPRD Palembang Dapil Palembang IV. Rudy optimis maju di Pileg 2019 tanpa menyembunyikan ukiran tato di sekujur lengannnya.

Founder Palembang Creative Youth Forum ini bergabung dengan Partai Hanura di tahun 2018. Tak berapa lama, dia didapuk sebagai Sekretris Jenderal (Sekjen) DPC Palembang Partai Hanura di tahun yang sama.

Tumbuh dan besar di komunitas, membuat semangat sosialnya semakin tak terbendung saat bergabung di partai. Pria kelahiran 13 Febuari 1975 ini memilih jalur politik, untuk bisa memberikan sumbangsih lebih bagi kemajuan Kota Palembang.

"Karena saya besar di jalanan dan komunitas, agak susah menghabiskan energi hanya untuk penampilan saja," katanya.

Ada beberapa rekannya yang mengkritisi keberanian alumni D3 Unsri ini yang tidak pernah menutup tatonya.

Rudy Murod pun menjawab kritik tersebut secara cerdas. Dia menilai, selama tidak melanggar aturan, ciri khas dirinya tidak perlu ditutupi.

"Jangan fokus pada hal yang tidak prinsipil, tapi fokus pada permasalahan yang nyata," ujarnya.

(Source: merdeka.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »