PDIP Minta FPI Tidak Provokasi NU Lagi

PDIP Minta FPI Tidak Provokasi NU Lagi
BENTENGSUMBAR. COM - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto angkat bicara terkait kericuhan yang dibuat Front Pembela Islam (FPI) dalam peringatan hari lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Rabu, 27 Februari 2019 lalu. Hasto meminta semua pihak untuk tidak menguji kesabaran NU.

"NU itu yang selama ini banyak mengalah. Jangan kemudian dilakukan upaya untuk provokasi. NU itu punya semangat hubulwatan minal iman, di mana pada 22 Oktober 1945 keluar Resolusi Jihad," kata Hasto di sela-sela Safari Kebangsaan IX di Lampung, Sabtu, 2 Maret 2019 malam.

Hasto melanjutkan, nahdliyin telah banyak berkeringat dalam mempertahankan keutuhan NKRI. Karena itu, seharusnya semua pihak menghormati ormas terbesar di Indonesia itu.

"Jangan uji kesabaran NU. Kalau mereka sudah betul-betul tersinggung, aduh, Inggris saja kalang kabut saat itu," kata Hasto.

Yang dimaksud Hasto dengan Inggris adalah peristiwa perang 10 Nopember 1945 di Surabaya, di mana para santri NU berperang mengusir pasukan Inggris yang memboncengi pasukan Belanda saat itu.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu menambahkan, NU sejauh ini juga banyak berperan mempersatukan anak bangsa.

"Karena itulah kepada pihak mana pun, terlebih yang baru datang, yang tidak ikut berkeringat di dalam perjuangan kemerdekaan, jangan uji kesabaran NU. Selama ini NU sangat sabar, dan menjaga norma-norma tertib dalam masyarakat kita," jelas dia.

Hasto juga mendorong aparat kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut. Pria asal Yogyakarta ini menegaskan kekerasan tidak boleh dibiarkan meraja lela di negeri ini.

"Mereka-mereka yang biasa menggunakan kekerasan, intimidasi, polisi jangan ragu-ragu menegakkan hukum. Kami mengutuk berbagai bentuk kekerasan, dan kami lebih percaya kepada NU. Karena selama ini terbukti loyalitasnya, dedikasinya bagi bangsa negara, bagi kemaslahatan umat," pungkas Hasto.

Sementara itu, Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia Zuhairi Misrawi menambahkan, meski polisi sudah menetapkan sebelas tersangka dalam peristiwa itu, polisi harus mengungkap kasusnya ke publik.

Cendikiawan NU ini mengatakan organisasinya selama ini sangat mengedepankan keberadaban dan menjunjung tinggi supremasi hukum. Dia mengatakan, NU sangat mencintai kedamaian.

"Kami berterima kasih kepada aparat penegak hukum, karena dengan tegas menegakkan hukum kepada siapa pun yang menebarkan kekerasan, menebarkan konflik di antara masyarakat. Jadi NU selalu damai, dan NU percaya bahwa negara bisa melindungi segenap kelompok, suku, agama dari kelompok-kelompok intoleran," pungkas pria yang akrab disapa Gus Mis itu.

(Source: BeritaSatu.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »