Tol Langit Menyatukan Nusantara

Tol Langit Menyatukan Nusantara
BENTENGSUMBAR. COM - Setelah tol laut, kini kita dikejutkan dengan 'tol langit'. Apa itu tol langit? Sebuah jalan tol yang melintang tinggi di langit seperti dulu orang membayangkan tol laut? Tentu saja bukan. Istilah tol langit dipakai Presiden Jokowi untuk menggambarkan sambungan bebas hambatan bagi sinyal internet di langit Indonesia, yang akan menghubungkan seluruh wilayah di bumi Nusantara.

Selama ini, jaringan internet hanya menyambungkan sebagian wilayah di Indonesia, terutama kota-kota yang banyak penduduknya. Wilayah terpencil, kota-kota di titik terluar Indonesia yang jarang penduduk, masih 'fakir sinyal' bahkan tanpa sinyal sama sekali (blank-spot).

Operator telekomunikasi swasta enggan masuk ke sana, lantaran tidak ekonomis. Potensi pemasukkannya tidak sebanding dengan ongkos investasi yang mahal. Nah, untuk membuka isolasi tersebut, pemerintah menggagas Palapa Ring-sambungan jaringan kabel optik sepanjang lebih dari 22.000 km, di darat maupun di dasar laut, yang menghubungkan titik-titik blank-spot ini. 

Tak kurang 57 kota dan wilayah terisolir seperti Ranai di Natuna, Sangihe di ujung utara Sulawesi, Rai Juha di Laut Sabu, Alor, Wetar, Saumlaki, Tual, Timika, Nabire, dan puluhan kota lain di Indonesia Timur, tersambungkan jaringan kabel optik ini.

Proyek yang didanai dengan skema kerjasama pemerintah-swasta (private public partnership) ini, akan sepenuhnya rampung Juli mendatang. Dan Agustus 2019 nanti, 74 tahun setelah Indonesia merdeka, Presiden Jokowi berencana memproklamasikan 'Indonesia Merdeka Internet' menandai tersambungnya seluruh wilayah di Indonesia dalam jaringan internet jalur cepat (broad band). 

Sekali lagi kita kembali menunaikan janji Patih Gajahmada menyatukan Nusantara, kali ini dengan jaringan kabel optik. 

(Source: merdeka.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »