BENTENGSUMBAR.COM - Keinginan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengotak-atik dana haji senilai Rp 90 triliun menuai kritikan tajam.
Menteri keuangan terbaik dunia itu berkeinginan agar dana haji bisa diinvestasikan ke berbagai instrumen investasi, seperti portofolio surat utang negara (SUN) maupun pembangunan infrastruktur.
Namun demikian, pengamat ekonomi politik Ichsanuddin Noorsy mengkritik tajam keinginan tersebut. Pertama yang dikritisi Noorsy adalah perjanjian pembayaran uang muka haji yang memang tidak pernah menyinggung dana haji bisa diinvestasikan.
“Apakah ada akadnya yang menyatakan uang pemilik calon jemaah haji itu, artinya boleh nggak ditempatkan dengan model riba? Atau boleh nggak ditempatkan dengan model sukuk?" ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis, 29 Agustus 2019.
Atas dasar itu, dia menegaskan bahwa dana haji tidak layak untuk diinvestasikan. Noorsy turut mengkritik keterpilihan Sri Mulyani sebagai ketua umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI). Menurutnya, Sri Mulyani tidak pantas menyandang status itu lantaran tidak mengerti konsep ekonomi Islam.
“Mustahil menggunakan dana haji seperti permintaan ahli ekonomi Islam itu,” pungkasnya.
(Source: rmol.id)
Menteri keuangan terbaik dunia itu berkeinginan agar dana haji bisa diinvestasikan ke berbagai instrumen investasi, seperti portofolio surat utang negara (SUN) maupun pembangunan infrastruktur.
Namun demikian, pengamat ekonomi politik Ichsanuddin Noorsy mengkritik tajam keinginan tersebut. Pertama yang dikritisi Noorsy adalah perjanjian pembayaran uang muka haji yang memang tidak pernah menyinggung dana haji bisa diinvestasikan.
“Apakah ada akadnya yang menyatakan uang pemilik calon jemaah haji itu, artinya boleh nggak ditempatkan dengan model riba? Atau boleh nggak ditempatkan dengan model sukuk?" ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis, 29 Agustus 2019.
Atas dasar itu, dia menegaskan bahwa dana haji tidak layak untuk diinvestasikan. Noorsy turut mengkritik keterpilihan Sri Mulyani sebagai ketua umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI). Menurutnya, Sri Mulyani tidak pantas menyandang status itu lantaran tidak mengerti konsep ekonomi Islam.
“Mustahil menggunakan dana haji seperti permintaan ahli ekonomi Islam itu,” pungkasnya.
(Source: rmol.id)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »