BENTENGSUMBAR.COM - Pemerintah RI mengapresiasi gencatan senjata antara Israel dengan milisi Palestina, Jihad Islam. Langkah tersebut diharapkan mengakhiri ketegangan di Gaza yang meningkat tajam pekan ini.
"Hal ini juga diharapkan dapat menghentikan penyerangan terhadap warga sipil yang tidak bisa dibenarkan atas dasar apapun," tutur Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, Minggu, 17 November 2019.
Israel dan Palestina telah menyepakati gencatan senjata pada Kamis, 14 November 2019 setelah dua hari serangan roket secara berturut-turut diarahkan ke Jalur Gaza.
Konflik sendiri berawal ketika Israel menyerang distrik Shujaiya, Jalur Gaza, Selasa, 12 November 2019. Serangan itu menewaskan pemimpin kelompok militan Jihad Islam, Baha Abu Al-Ata dan istrinya pada Selasa dini hari.
Indonesia sedari awal telah mengecam serangan Israel di Jalur Gaza, yang menewaskan sedikitnya 34 warga sipil dan pimpinan Jihad Islam tersebut.
"Indonesia juga menyerukan kepada semua pihak untuk melakukan deeskalasi," kata Faizasyah.
Serangan dua hari beruntun itu merupakan konflik terbaru Israel dan kelompok militan Palestina di Jalur Gaza setelah berperang selama tiga kali sejak 2008.
Kendati demikian, serangan itu juga terjadi di tengah kondisi politik Israel yang sedang sensitif dengan tidak adanya pemerintahan baru akibat kebuntuan pada saat pembentukannya, pasca-pemilihan beberapa bulan sebelumnya.
(Source: jpnn.com)
"Hal ini juga diharapkan dapat menghentikan penyerangan terhadap warga sipil yang tidak bisa dibenarkan atas dasar apapun," tutur Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, Minggu, 17 November 2019.
Israel dan Palestina telah menyepakati gencatan senjata pada Kamis, 14 November 2019 setelah dua hari serangan roket secara berturut-turut diarahkan ke Jalur Gaza.
Konflik sendiri berawal ketika Israel menyerang distrik Shujaiya, Jalur Gaza, Selasa, 12 November 2019. Serangan itu menewaskan pemimpin kelompok militan Jihad Islam, Baha Abu Al-Ata dan istrinya pada Selasa dini hari.
Indonesia sedari awal telah mengecam serangan Israel di Jalur Gaza, yang menewaskan sedikitnya 34 warga sipil dan pimpinan Jihad Islam tersebut.
"Indonesia juga menyerukan kepada semua pihak untuk melakukan deeskalasi," kata Faizasyah.
Serangan dua hari beruntun itu merupakan konflik terbaru Israel dan kelompok militan Palestina di Jalur Gaza setelah berperang selama tiga kali sejak 2008.
Kendati demikian, serangan itu juga terjadi di tengah kondisi politik Israel yang sedang sensitif dengan tidak adanya pemerintahan baru akibat kebuntuan pada saat pembentukannya, pasca-pemilihan beberapa bulan sebelumnya.
(Source: jpnn.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »