BENTENGSUMBAR.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, tak terima disebut terlalu pro dengan investasi Cina. Menurut dia, Indonesia terbuka terhadap investor dari negara manapun yang datang membawa uang.
"Jangan kami dituduh Cina, siapa yang datang dan memenuhi syarat, silakan," kata Luhut dalam Rapat Kerja Kementerian Perhubungan di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Desember 2019.
Dia mengatakan tidak hanya membahas investasi dari Cina, tapi juga negara lain. Terakhir dari Jepang yaitu dengan Gubernur Japan Bank for International Cooperation Tadashi Maeda di kantornya, Senin, 2 Desember 2019.
Luhut mengatakan pertemuan itu untuk membicarakan soal investasi dari JBIC ke Indonesia dalam bentuk dana abadi alias sovereign wealth fund. Pertemuan tersebut adalah tindak lanjut dari pertemuan di Tokyo, 20 November lalu.
Untuk itu, ia mempersilakan siapapun investor untuk berinvestasi di Indonesia. Terbaru yaitu proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) untuk pengembangan Kawasan Industri Hilirisasi Terintegrasi di Kalimantan Utara. Luhut mengatakan, proyek ini tak hanya ditawarkan ke Cina, tapi juga Jepang dan Eropa.
Di sana, ada 10 proyek pembangkit dengan total potensi listrik 10 ribu Megawatt (MW). Satu dari 10 proyek telah dimulai yaitu oleh proyek PLTA Kayan 1 dengan listrik 900 MW. Kontraktornya adalah PT Kayan Hydro Energy (KHE) yang bekerjasama dengan Powerchina International Group Limited dari Cina.
Bukan kali ini saja Luhut menyinggung investasi Cina ke Indonesia. Sebelumnya, dia juga telah buka-bukaan soal alasan pemerintah sering kali menggandeng perusahaan Cina untuk berinvestasi di Tanah Air.
"Karena Cina itu gampang. Kita suruh apa saja, dia mau," ujar Luhut Pandjaitan di Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta, Kamis, 12 September 2019.
(Source: tempo.co)
"Jangan kami dituduh Cina, siapa yang datang dan memenuhi syarat, silakan," kata Luhut dalam Rapat Kerja Kementerian Perhubungan di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Desember 2019.
Dia mengatakan tidak hanya membahas investasi dari Cina, tapi juga negara lain. Terakhir dari Jepang yaitu dengan Gubernur Japan Bank for International Cooperation Tadashi Maeda di kantornya, Senin, 2 Desember 2019.
Luhut mengatakan pertemuan itu untuk membicarakan soal investasi dari JBIC ke Indonesia dalam bentuk dana abadi alias sovereign wealth fund. Pertemuan tersebut adalah tindak lanjut dari pertemuan di Tokyo, 20 November lalu.
Untuk itu, ia mempersilakan siapapun investor untuk berinvestasi di Indonesia. Terbaru yaitu proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) untuk pengembangan Kawasan Industri Hilirisasi Terintegrasi di Kalimantan Utara. Luhut mengatakan, proyek ini tak hanya ditawarkan ke Cina, tapi juga Jepang dan Eropa.
Di sana, ada 10 proyek pembangkit dengan total potensi listrik 10 ribu Megawatt (MW). Satu dari 10 proyek telah dimulai yaitu oleh proyek PLTA Kayan 1 dengan listrik 900 MW. Kontraktornya adalah PT Kayan Hydro Energy (KHE) yang bekerjasama dengan Powerchina International Group Limited dari Cina.
Bukan kali ini saja Luhut menyinggung investasi Cina ke Indonesia. Sebelumnya, dia juga telah buka-bukaan soal alasan pemerintah sering kali menggandeng perusahaan Cina untuk berinvestasi di Tanah Air.
"Karena Cina itu gampang. Kita suruh apa saja, dia mau," ujar Luhut Pandjaitan di Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta, Kamis, 12 September 2019.
(Source: tempo.co)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »