Ini Kata Politikus PKB Soal Pernyataan PBNU Telah Ditinggal

Ini Kata Politikus PKB Soal Pernyataan PBNU Telah Ditinggal
BENTENGSUMBAR.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj menyebut bahwa pihaknya sudah biasa ditinggal usai kepentingan politiknya tercapai. Pernyataan itu mengindikasikan kekecewaan PBNU terhadap pemerintah.

Menurut Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Daniel Johan pernyataan itu mungkin ada kaitannya dengan tak diakomodasinya NU dalam kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Saya rasa tidak hanya terbatas masalah kabinet, tapi bisa saja itu salah satunya," ujar Johan kepada Republika, Kamis, 2 Januari 2020.

Menurut Johan, pernyataan Kiai Said juga berhubungan dengan ekonomi umat. Ekonomi seharusnya menyejahterakan masyarakat tingkat mana saja.

"Prinsipnya implementasi ekonomi Pancasila, perkuat ekonomi menengah ke bawah. Salah satunya angka kesejahteraan petani," ujar Johan.

Untuk itu, pemerintah sebaiknya juga mendengar curahan hati dari Kiai Said. Menurut Johan, Said Aqil adalah perwakilan umat yang dapat menjadi masukan bagi pemangku kekuasaan.

"Karena NU adalah salah satu penopang utama pilar kebangsaan yang mengayomi puluhan juta umat," ujar Johan.

Sehingga, NU sangat memahami kondisi sosial, politik, dan ekonomi di lapangan.  Perbaikan kondisi ekonomi umat tentu sangat penting dalam menata kebangsaan. 

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Said Aqil Siradj mengatakan, persoalan kebangsaan yang belum selesai hingga saat ini adalah kesenjangan ekonomi. Menurut dia, rakyat sudah dilecehkan dan menjadi korban dari masalah ketimpangan ekonomi.

"(Persoalan) yang belum (selesai) adalah toleransi di bidang ekonomi, harmonis di bidang ekonomi. Di kita sudah jadi korban, kita sudah ditinggal, kita selalu dilecehkan. Ketika ada kepentingan politik, kita diajak. Sudah selesai, kita ditinggal, rakyat ditinggal," kata dia dalam konferensi pers tentang refleksi akhir tahun 2019 di kantor PBNU, Jakarta, Kamis, 2 Januari 2020.

Kiai Said menambahkan, implementasi terhadap sila kelima Pancasila masih jauh dari apa yang telah dicita-citakan. Sedangkan untuk persoalan toleransi, dia mengatakan bagi NU itu sudah selesai. NU sudah paham semua dari pengurus pusat sampai ranting soal toleransi.

"Bahkan kita jadi pionir barisan paling depan dalam mengimplementasi toleransi, kebinekaan, kemanusiaan dan persatuan. Tapi sila kelima, bicara sosial, masih jauh dari yang kita cita-citakan," ucap dia.

(Source: Republika.co.id)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »