BENTENGSUMBAR.COM - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah menunjuk sejumlah jenderal purnawirawan untuk menjadi penasihat atau pembisiknya. Selain Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, disebutkan ada empat orang mantan jenderal yang ditunjuk oleh Prabowo sebagai penasihat atau asisten menteri.
Empat orang itu adalah Letjen TNI (Purn) Hotmangaraja Pandjaitan, Laksdya TNI (Purn) Didit Herdiawan, Mayjen TNI (Purn) Chairawan Kadarsyah Kadirussalam Nusyirwan, dan Marsda TNI (Purn) Bonar H. Hutagaol. Keputusan ini terungkap dari Keputusan Menteri Pertahanan yang telah beredar dengan Nomor: Kep/1869/M/XII/2019.
Dalam Keputusan Menteri Pertahanan tersebut, Sjafrie bersama 4 orang lainnya sudah bekerja terhitung 6 Desember 2019. Dari deretan lima nama tersebut, ada satu nama yang mencuri perhatian. Yakni Chairawan Kadarsyah. Dia merupakan mantan Komandan Grup IV Tim Mawar yang kerap dikaitkan dengan penculikan para aktivis pro demokrasi pada 1998.
Ketika kasus penculikan pecah ke permukaan, Kol. Inf. Chairawan menjabat sebagai komandan Grup-4/ Sandi Yudha Kopassus. Akibatnya, Chairawan dicopot dari kedudukannya sebagai komandan. Chairawan pensiun dengan pangkat mayor jenderal. Chairawan bergabung ke Gerindra dan langsung diangkat menjadi anggota Dewan Pembina partai.
Saat dikonfirmasi mengenai lima nama tersebut, Staf Khusus Menhan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, masih belum merespons.
Sebelumnya, Dahnil hanya menjelaskan alasan Prabowo memilih Sjafrie, selain memiliki pengalaman panjang sebagai Wamenhan dan Sekjen Kemhan, kapasitasnya diperlukan.
"Kapasitas beliau sangat dibutuhkan oleh Pak Menhan memberikan berbagai masukan dan asistensi kerja-kerja Pak Prabowo sebagai Menhan," jelas Dahnil.
(Source: merdeka.com)
Empat orang itu adalah Letjen TNI (Purn) Hotmangaraja Pandjaitan, Laksdya TNI (Purn) Didit Herdiawan, Mayjen TNI (Purn) Chairawan Kadarsyah Kadirussalam Nusyirwan, dan Marsda TNI (Purn) Bonar H. Hutagaol. Keputusan ini terungkap dari Keputusan Menteri Pertahanan yang telah beredar dengan Nomor: Kep/1869/M/XII/2019.
Dalam Keputusan Menteri Pertahanan tersebut, Sjafrie bersama 4 orang lainnya sudah bekerja terhitung 6 Desember 2019. Dari deretan lima nama tersebut, ada satu nama yang mencuri perhatian. Yakni Chairawan Kadarsyah. Dia merupakan mantan Komandan Grup IV Tim Mawar yang kerap dikaitkan dengan penculikan para aktivis pro demokrasi pada 1998.
Ketika kasus penculikan pecah ke permukaan, Kol. Inf. Chairawan menjabat sebagai komandan Grup-4/ Sandi Yudha Kopassus. Akibatnya, Chairawan dicopot dari kedudukannya sebagai komandan. Chairawan pensiun dengan pangkat mayor jenderal. Chairawan bergabung ke Gerindra dan langsung diangkat menjadi anggota Dewan Pembina partai.
Saat dikonfirmasi mengenai lima nama tersebut, Staf Khusus Menhan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, masih belum merespons.
Sebelumnya, Dahnil hanya menjelaskan alasan Prabowo memilih Sjafrie, selain memiliki pengalaman panjang sebagai Wamenhan dan Sekjen Kemhan, kapasitasnya diperlukan.
"Kapasitas beliau sangat dibutuhkan oleh Pak Menhan memberikan berbagai masukan dan asistensi kerja-kerja Pak Prabowo sebagai Menhan," jelas Dahnil.
(Source: merdeka.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »