Sistem Drainase Buruk, Hujan Datang, Banjir Pun Melanda Kota Padang

Sistem Drainase Buruk, Hujan Datang, Banjir Pun Melanda Kota Padang
BURUKNYA sistem drainase beberapa tempat di Kota Padang menjadi salah satu faktor penyebab banjir yang kerap melanda ruas jalan utama di kota ini. Pasalnya, saluran pembuangan air tidak dapat bekerja optimal karena mengalami sedimentasi. 

Selain itu, letaknya yang berada di bawah beton trotoar, seperti kerap terjadi di ruas jalan Joni Anwar Lapai Kecamatan Nanggalo dan jalan Abdul Muis Kecamatan Padang Timur. 

Penanganan drainase Pemerintah Kota Padang, seperti pembangunan baru, rehab, dan pemeliharaa setiap tahun di Kawasan Permukiman dan jalan utama kota, terasa belum maksimal pengerjaannya.

Selain itu, perkerjaan terkesan asal jadi, tidak melihat kemerengan agar air lancar turun ke sungai.

Banjir yang merendam sebagian kawasan Kota Padang hari ini, Kamis, 9 Januari 2020, tidak semata disebabkan drainase yang buruk. Namun ada faktor penyebab lain seperti curah hujan ekstrem serta air laut sedang pasang. 

Kondisi ini menyebabkan air yang menggenangi wilayah kota tidak dapat mengalir ke laut. 

Penyebab banjir juga akibat prilaku masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan,  buang sampah sembarangan, sehingga drainase penuh dengan  sampah di perparah lagi hilangnya budaya gotong royong di tengah masyarakat.

Kondisi ini makin diperparah oleh ulah warga kota yang merampas fasum, seperti drainase ditutup mati di depan toko untuk mempelebar tempat usaha. Air hujan tidak lagi turun ke drainase, namun meluber ke jalan raya.

Untuk itu, Pemerintah kota Padang perlu menanggulanginya dengan menyiapkan daerah resapan
 dilengkapi folder-folder tampungan air, taman, dan sebagainya. 

Ini harus diperhatikan oleh Pemerintah  Kota Padang kedepannya.

Banjir akibat hujan ekstrem melanda sejumlah titik di wilayah Kota Padang pada Kamis, 9 Januari 2020. 

Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Lubuk Kilangan, Komplek Berindo Kelurahan Sungai Sapih dan Kampung Lapai Kecamata Nanggalo menjadi wilayah terparah yang tergenang banjir, dengan ketinggian air mencapai 80 sampai 100 cm. 

Meski kini air telah surut, namun beberapa relawan KPB terus memantau daerah daerah yang di genangi banjir tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »