Ketua TP PKK Pasbar Kunjungi Whisnu Pengidap Hemofilia

Ketua TP PKK Pasbar Kunjungi Whisnu Pengidap Hemofilia
BENTENGSUMBAR.COM - Ketua TP. PKK Pasaman Barat Sifrowati Yulianto melakukan kunjungan ke kediaman Muhammad Whisnu Pratama, anak usia 10 tahun  pengidap penyakit Kelainan Darah (Hemofilia) di Batang Bayur Jambak Kenagarian Lingkauang  Aua , Senin, 10 Februari 2020.

Dalam kunjungan tersebut turut serta pihak Basnaz Kabupaten Pasaman Barat, Camat Pasaman Ayub  Pramudia, Wali Nagari Lingkauang Aua  Fahrezi , dan  pihak Puskesmas Lembah Binuang serta Jorong setempat.

Ketua TP PKK Pasbar dalam kunjungan tersebut mengatakan, turut prihatin atas penyakit yang di idap oleh Whisnu, Putra dari Ritno (60)  dan Sri (49).

“Ini adalah suatu cobaan dari Allah, dan semoga Whisnu dapat sembuh, bersekolah dan bermain seperti anak-anak normal lainya,” ungkap Sifrowati.

Mewakili Pemerintah Daerah Pasaman Barat, Ketua TP PKK beserta rombongan menyerahkan bantuan sejumlah uang dari Basnaz  kepada Keluarga Whisnu yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

“Semoga bantuan ini bermanfaat bagi  Whisnu  dan dapat di pergunakan sebagai mana mestinya, serta kita juga akan upayakan bantuan lainnya, mengingat besarnya biaya  membeli obat yang mencapai 12 juta perbulan,” sebut Sifrowati

Sementara itu berdasarkan keterangan dari orang tuanya, Whisnu yang mengidap Hemofilia  harus mendapat suntikan obat Antihemophilic saat penyakitnya kambuh, dalam sebulan Whisnu  bisa  mendapatkan enam kali suntikan.

"Jika kambuh, badannya akan panas,  akan sulit berjalan ,  lututnya akan bengkak dan membesar, jika seperti itu harus segera mendapat suntikan obat, satu suntikan menghabiskan biaya sekitar Rp. 2 juta. Jika tidak akan berakibat kelumpuhan," jelas Ritno, orang tua Whisnu kepada Tim AJO Pasbar.

Dikatakannya,  sebelumnya  Whisnu pernah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit M. Jamil Padang untuk mendapatkan penanganan khusus untuk pengidap Hemofilia dan menghabiskan biaya sekitar Rp.  40 juta.

" Sangat besar,  sekitar Rp. 40 juta untuk biaya kemarin di M Jamil, untuk pembayaran Rp25 juta dibantu oleh persatuan dokter Ahli Hemofilia dan sisanya kami harus mencari bantuan, karena tidak punya  uang. Saya hanya seorang honorer penjaga sekolah," ungkapnya dengan wajah harap.

Dijelaskannya, Whisnu harus mendapat obat berupa suntikan  Antihemophilic seumur hidup yang akan membutuhkan biaya besar.

"Kita berharap bantuan kepada semua pihak, agar Whisnu dapat sehat dan ceria kembali," ungkapnya.

(Rido)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »