Pasaman Barat Buat Bilik Disinfekeksi dan Akan Dikolborasikan dengan Cairan Antiseptic Alami

BENTENGSUMBAR.COM - Beberapa waktu yang lalu, Minggu 29 Maret 2020, relawan Pasaman Barat melawan Covid-19, dengan ide-ide kreatifnya telah berhasil menciptakan prototipe Bilik Disinfeksi secara swadaya. Akan tetapi setelah Bilik Disinfeksi ini berhasil diciptakan, penggunaan cairan disinfektannya menggunakan cairan disinfektan kimia.

Penggunaan cairan disinfektan kimia pada bilik disinfeksi tersebut, menuai banyak pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat.

Pasalnya, penggunaan pengisian cairan disinfektan memakai bahan kimia yang diasumsikan dapat membahayakan pemakainya, dapat menimbulkan iritasi kulit seperti kemerahan, gatal dan mungkin terkelupas, sedangkan ke paru-paru bisa juga mengakibatkan batuk dan sesak nafas.

Menyikapai hal tersebut, tim relawan pencegahan Covid-19, yang dipimpin oleh Ketua TP. PKK Pasaman Barat, Ny. Sifrowati Yulianto memunculkan ide dan kreatifitas pembuatan antiseptic secara alami, yang bahan-bahannya diambil dari tanaman serai wangi dan daun sirih merah yang proses pembuatannya telah dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan, Selasa 31 Maret 2020.

Langkah ini juga bisa menjadi jawaban akan banyaknya pro kontra penggunaan pengisian cairan disinfektan memakai bahan kimia tersebut, maka inovasi alat Bilik Disinfeksi dapat dikolaborasikan dengan cairan antiseptik alami buatan relawan peduli sesama tersebut.

"Supaya masyarakat merasa aman dan nyaman, juga terhindar dari Covid-19, kita berinisiatif akan menggunakan Cairan Antiseptic yang kita buat tersebut, sebagai pengganti Cairan Disinfektan pada Bilik Disinfeksi yang dibuat warga Pasaman Barat ini," ungkap Sifrowati.

Dengan adanya inovasi cairan alami tersebut, selain sebagai pengganti cairan untuk Bilik Disonfektan, cairan Antiseptic alami ini juga dapat dipergunakan sebagai cairan cuci tangan atau cairan pengganti Hand Sanitizer.

"Jadi apa yang selama ini diragukan tentang penggunaan antiseptik serta alat Bilik Disinfeksi rasanya akan terjawab, juga sama-sama kita ketahui, daun sirih merah dan serai wangi ini merupakan antiseptic alami yang sangat ampuh dalam membunuh Kuman dan juga Virus," ujarnya.

Sifrowati Yulianto, juga mengatakan, inilah bukti bahwa kita memiliki jiwa kepedulian sesama, hingga dengan berbagai upaya secara mandiri dalam mencegah penyebaran virus corona, akhirnya kita mendapatkan formula khusus untuk memproduksi cairan anti septik mandiri dengan bahan alami. 

Menurutnya langkah ini diambil, karena mengingat cairan anti septik yang dijual di pasaran selain susah didapat ternyata harganya juga mahal.

Ditambahkanya bahwa Cairan antiseptik yang dibuat itu fungsi nya untuk pengganti cuci tangan dan tidak untuk yang lain , itu pun kalau kita tidak sempat untuk cuci tangan yang bersih.

Seandainya ada keinginan untuk digunakan cairan ini ke bilik disinfectant, bermanfaat atau tidak, untuk lebih jelas nya konsultasi kan terlebih dahulu ke dinas kesehatan, karena merekalah yang lebih tahu dan paham akan hal ini.

"Sedangkan kita membuat cairan ini adalah karena cairan anti septik sudah langka dan mahal sehingga banyak masyarakat mengeluh tidak mampu membeli bahan anti septik tersebut, maka dari itu muncul ide kreatif relawan bagaimana cara pembuatan anti septik dari bahan alami, apa lagi setelah dipelajari bahan itu semua ada di sekitaran kita," terang Sifrowati.

(Rido)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »