Tak Kenal Lelah, Bekerja, Bekerja dan Bekerja Demi Rakyatnya

BANYAK yang membully-nya di media sosial dan WhatsApp Group. Namun ia tak peduli. Baginya, bekerja, bekerja dan bekerja untuk menjaga rakyatnya agar terhindar dari serangan virus corona, virus mematikan asal Kota Wuhan China.

Banyak yang menganggap, apa yang dia lakukan hanya sekedar pencitraan semata untuk meraih simpati rakyat. Apatah lagi, dia merupakan bakal calon Gubernur Sumatera Barat yang dijagokan partai dakwah, PKS.

Dia dianggap calon kuat yang sulit dikalahkan karena begitu mudahnya rakyat bersimpati dengannya. Untuk menjatuhkan wibawanya di mata rakyat, berbagai cara dilakukan lawan-lawan politiknya, kadang sudah menjurus ke pembunuhan karakter.

Tapi apa itu dia ambil pusing? Tidak. Nyatanya dia tetap bekerja siang malam, tak kenal lelah, menjaga rakyatnya agar tak terserang wabah corona.

"Buya itu bekerja siang dan malam. Tak kenal lelah. Dia pastikan semua mekanisme penangan Covid-19 jalan dan rakyat terhindar dari wabah virud corona," begitu kata Amrizal Rengganis, Kepala Bagian Protokoler dan Komunikasi Pimpinan ketika berbincang ringan di suatu sore dengan penulis.

Pada dini hari, umara dan sekaligus ulama itu, menyidak Posko Covid-19 dan pintu perbatasan Kota Padang. Ia pastikan, setiap orang yang masuk Kota Padang bebas dari virus corona dan harus diisolasi selama 14 hari sesuai prosedur penanganan Covid-19.

Langkah yang dia ambil pun juga melibatkan semua pihak. Ia gelar rapat bersama Forkopimda yang didalamnya terdiri dari Ketua DPRD Kota Padang, Kapolres, Kejaksaan, dan Dandim. Ia juga melibatkan ulama, ninik mamak, tokoh masyarakat dan elemen lainnya dalam penanganan Covid-19.

Pokoknya, penanganan harus dilakukan secara terpadu dengan melibatkan semua stakeholder yang ada agar mata rantai virus corona dapat diputus.

Sudah seperti itu dia bekerja, namun masih saja ada yang genit mengatakan dia hanya pandai beretorika, hanya pencitraan, hanya bermodus politik jelang Pilkada.

Ia pun mengambil langkah tak mengurus orang-orang genit dan nakal itu. Ia pun hanya tetap bekerja, bekerja, dan bekerja. Karena ia tak perlu pula memberikan penjelasan kepada orang-orang yang membencinya.

"Tak perlu menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, Karena yang mencintaimu tidak membutuhkan itu, dan yang membencimu tidak akan mempercayai itu," demikian kata Imam Ali Karamallahu Wajhah dalam kitab Najhul Balaghah.

Tetaplah bekerja Buya Mahyeldi, Wali Kota Padang yang dicintai sebagian besar warga kota. Bravo.

Padang, 7 April 2020.
Zamri Yahya, Warga Piai Tangah Kecamatan Pauh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »