Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Kabupaten Bandung Barat (KBB), Agus Ganjar Hidayat menuturkan, hasil swab test itu yang membuat proses pemakaman Hilmi menggunakan protokol kesehatan.
Pihak keluarga yang berkontak dengan Hilmi sebelum meninggal dunia, kini menjalani isolasi. Meski demikian, jajaran tim gugus tugas KBB tetap melakukan pelacakan kepada pihak lain untuk mengetahui potensi penyebaran virus.
"Berdasarkan hasil swab tes di RS Santosa yang bersangkutan (Hilmi Aminudin) positif Covid-19. Tadi saya sudah konfirmasi dengan dinas kesehatan, berdasarkan hasil swab yang ada, memang betul beliau almarhum itu terpapar positif Covi. Kita telah melakukan tracing (pelacakan). Keluarga almarhum juga telah diisolasi," kata dia, Rabu, 1 Juli 2020.
Dia menuturkan, istri dan anak Hilmi kini melakukan isolasi mandiri dengan ketat. Sebagai langkah tindak lanjut, mereka juga akan dilakukan test.
"Keluarga itu masih diisolasi di rumah, cuma tadi saya konfirmasi juga dengan Dinas Kesehatan bahwa tenaga medis dari Puskesmas dan RSUD cililin juga melakukan Swab tes kepada keluarga," ucapnya.
Namun, hasil tes masih harus menunggu waktu. Sambil menunggu, pihaknya menyiapkan rapid tes kepada warga yang berada dalam radius 50 meter.
Diketahui sebelumnya, Hilmi Aminudin meninggal dunia di RS Santosa pada Selasa (30/6) sekitar pukul 14.24 WIB. Ia dimakamkan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa sekitar pukul 18.30 WIB dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Jadi setelah pemakaman, barang-barang alat pelindung diri nya dimusnahkan, pokoknya seperti itu lah protokolnya," kata juru bicara keluarga Hilmi, Sutisna.
Menurutnya, almarhum memiliki riwayat penyakit jantung. Penyakit itu pula yang membuat almarhum dirawat di rumah sakit sejak Jumat pekan lalu.
(Sumber: Merdeka.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
