Tengku Zulkarnain Singgung Penganiayaan Anggota TNI dan Ustad: Usut Tuntas.. !

BENTENGSUMBAR.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI) Ustad Tengku Zulkarnain mendesak kasus penganiayaan anggota TNI di Bukittinggi dan Ustad di Aceh diusut tuntas.

"Anggota TNI dikeroyok delapan Orang Kaya Pengendarai Motor Gede. Sudah ditahan Polisi di Bukit Tinggi. Minta maaf di atas Materai 6000.
Seorang Ustadz sedang ceramah Maulid ditikam oleh Pecatan Polisi di Aceh.
Gejala apa...?
Ustadz dan TNI dianiaya...?
Usut tuntas.. !" tulisnya di akun twitter miliknya, @ustadtengkuzul pada Sabtu, 31 Oktober 2020, seperti dikutip BentengSumbar.com.

Anggota TNI Dikeroyok

Diberitakan, dua anggota TNI jadi korban pengeroyokan anggota klub motor Harley-Davidson. Pengeroyokan terjadi saat anggota klub motor gede (moge) tersebut berkonvoi di daerah Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).

Sejumlah anggota konvoi moge tersebut sempat diamankan ke Mapolres Bukittinggi. Selain didata, mereka diminta menyampaikan permintaan maaf secara lisan kepada Kodim 0304/Agam dan kedua anggota TNI yang jadi korban.

Dari video yang beredar di media sosial (medsos), tampak Den POM TNI mengarahkan para anggota konvoi menyampaikan permintaan maaf tersebut. Terlihat delapan orang menyampaikan permintaan maaf.

"Kami dari Harley-Davidson Owners Group meminta maaf kepada prajurit Kodim 0304/Agam dan kepada seluruh anggota TNI atas pengeroyokan anggota TNI di Bukittinggi," demikian isi pernyataan maaf yang dibacakan anggota klub Harley tersebut.

Anggota Den POM TNI yang ada di lokasi meminta sejumlah anggota Harley tersebut membacakan permintaan maaf itu secara berulang-ulang.

Pihak kepolisian menyatakan proses hukum terus berlanjut. Korban pun sudah membuat laporan terkait pengeroyokan tersebut.

"Itu permintaan maafnya tapi pelaku yang sudah pasti terbukti melakukan tindak pidana 170 (KUHP tentang pengeroyokan) sesuai alat bukti dan keterangan saksi," kata Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawiranegara, dikutip dari detikcom, Sabtu, 31 Oktober 2020.

Penusukan Ustad 

Kepolisian Resor Aceh Tenggara menangkap pelaku yang diduga melakukan penusukan seorang ustad saat sedang ceramah pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di masjid. Pelaku berinisial MA (37 tahun) merupakan warga Desa Kandang Mbelang Mandiri, Kecamatan Lawe Bulan, Kabupaten Aceh Tenggara.

Kapolres Aceh Tenggara Wanito Eko Sulistyo mengatakan korban Muhammad Zaid Maulana diduga diserang oleh pelaku saat sedang memberi ceramah di masjid. Dari penuturan Kapolres, tiba-tiba pelaku berinisial MA masuk ke dalam masjid melalui jendela dan berusaha melakukan penganiayaan terhadap korban yang sedang berceramah di depan para jamaah.

Saat diserang pelaku, korban sempat menghindar namun mengalami luka di bagian tangan sebelah kiri karena diduga terkena senjata tajam. Ustad Muhammad Zaid Maulana yang mengalami luka akhirnya dibawa oleh jemaah ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan lebih lanjut. Sementara pelaku MA berhasil melarikan diri pada saat itu.

“Pelaku MA berhasil kami tangkap pada Kamis malam sekira pukul 22.45 WIB atau sekitar satu jam setelah kejadian penganiayaan terjadi,” kata Eko Sulistyo, dikutip dari Tempo.

Hingga Jumat siang ini, lanjut Kapolres, polisi masih mengamankan pelaku untuk dimintai keterangan. Sementara korban ustad Muhammad Zaid Maulana masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Korban kini menjalani perawatan medis di sebuah rumah sakit di Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh.

(by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »