“Rencana ini sudah kita kaji secara mendalam. Kondisinya saat ini bisa sama-sama kita lihat bagaimana macetnya di Situnjau Laut itu. Belum lagi ancaman tanah longsor atau kecelakaan lalu lintas jika terjadi hujan di daerah itu,” kata Nasrul Abit saat melakukan safari politik ke Kota Solok, Minggu, 18 Oktober 2020.
Menurutnya, pembangunan jalan layang akan berdampak langsung terhadap perekonomian masyarakat. Salah satunya ialah karena jalan itu merupakan akses utama bagi pedagang untuk membawa dagangannya ke ibu kota provinsi.
“Kalau Situnjau Laut macet, pedagang bisa rugi, terutama mereka yang bergerak di bidang perdagangan sayur dan beras. Jalan ini akses penting bagi mereka untuk mengirim pasokan ke Padang,” ujarnya.
Jika akses jalan lancar, kata Nasrul Abit, perekonomian masyarakat juga akan lancar sehingga tidak banyak persoalan timbul di tengah masyarakat.
“Ini saling berkait satu sama lain. Akses mesti kita perbaiki lebih dulu,” tuturnya.
Namun, Nasrul mengakui ada sejumlah kendala yang mesti diselesaikan untuk mengurai kemacetan itu, yakni keberadaan hutan lindung di kawasan yang akan dibangun jalan layang tersebut.
Karena itu, dalam pertemuan di Rumah Gadang Reinier Datuak Mangkuto Alam tersebut ia meminta dukungan ninik mamak serta masyarakat agar rencana itu bisa tercapai.
“Jika terpilih, kami kumpulkan ninik mamak, tokoh masyarakat, dan semua pihak terkait untuk membicarakan hal ini,” ucapnya.
Rencana tersebut disambut baik oleh Reiner Datuak Mangkuto Alam. Ia mengatakan bahwa jalan layang bisa mengurai kemacetan dan musibah seperti longsor di Situnjau Laut.
Menurut calon Wali Kota Solok itu, akses Indarung-Solok akan berdampak positif kepada Kota Solok.
“Perputaran pangan kita seperti sayur-mayur, beras Solok, dan lainnya bisa cepat. Ini sungguh gagasan yang briliant,” ujarnya.
(by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »