"Target kita tentu harus melebihi dari 50 persen. Untuk mencapai itu, memang perlu memaksimalkan sisa waktu yang tinggal satu bulan kedepan, dan kita akan bekerja secara masif di 19 kabupaten/kota untuk mencapai target itu," pungkas Alirman Sory yang saat ini juga merupakan anggota DPD RI tersebut di Padang, Sabtu, 7 November 2020.
Berdasarkan survei Poltracking Indonesia, jelas Alirman Sory, target di atas angka 50 persen tersebut bukanlah target yang muluk-muluk. Tinggal partai pengusung dan relawan memaksimalkan kerja cerdasa dan cepat di lapangan.
"Kalau kita berdasarkan survei Poltracking Indonesia itu 49,5 persen, tentu ini merupakan suatu cambuk, satu tantangan. Kita juga tidak boleh lengah. Saya katakan ke Pak Mul, ini adalah multivitamin untuk membuat semua struktur partai pengusung dan relawan untuk memaksimalkan kerja cerdas, kerja cepat. Kalau bersinergi relawan dan tim partai, kita yakin dan percaya, target 50 persen itu tidak muluk-muluk, melihat hasil survei yang kita peroleh saat ini," pungkas Alirman Sory.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Demokrat Mulyadi yang juga calon Gubernur Sumatera Barat menegaskan, survei Poltracking Indonesia memiliki akurasi yang tinggi.
Ini terbukti, kata Mulyadi, dari hasil survei pada pemilihan presiden dan wakil presiden lalu, hasil survei Poltracking Indonesia mendekati hasil akhir Komisi Pemilihan Umum (KPU). Demikian juga pada Pilkada DKI Jakarta, hanya Poltracking Indonesia satu-satunya lembaga survei yang memenangkan Anies Baswedan.
"Poltracking Indonesia itu bukan lembaga survei abal-abal, atau bahasa kitanya kaleng-kaleng. Pada Pilpres kemaren, akurasi survei mereka mendekati hasil KPU, demikian juga pada Pilkada DKI Jakarta, hanya survei Poltracking Indonesia yang menyatakan Anies Baswedan menang di Pilkada DKI Jakarta," tegas Mulyadi dihadapan ratusan kader Partai Demokrat yang mengikuti Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) dan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang digelar DPD Partai Demokrat Sumbar di Padang, Sabtu, 7 November 2020.
Sebelumnya, banyak pihak yang meradang dengan hasil survei Poltracking Indonesia yang menyatakan elektabilitas Mulyadi-Ali Mukhni berada pada angka 49,5 persen.
Bahkan, Bagindo Yohanes Wempi dari tim pasangan calon Mahyeldi-Audy Joenaldy menyerang Poltracking Indonesia dengan menulis artikel "Survey Nasional Tebar Hasil Abal-Abal di Sumbar". Artikel itu, dishare ke media sosial oleh Bagindo Yohanes Wempi, termasuk Group WhatsApp.
(by)
« Prev Post
Next Post »