Diskusi Akal Sehat Pilkada 2020, Rocky Gerung: Jangan Pilih Pemimpin Pembohong!

Diskusi Pilkada, Rocky Gerung: Jangan Pilih Pemimpin Pembohong!
BENTENGSUMBAR.COM - Demokrasi yang baik menurut Rocky Gerung adalah demokrasi yang melibatkan semua unsur, terutama kalangan anak muda.


Menurutnya anak muda adalah pihak yang paling mumpuni mengemban masa depan kemajuan sebuah negara, dan daerah tentunya.


Untuk bisa mengarah pada kemajuan dan kesejahteraan ini, lanjut Rocky, anak muda bisa menentukan pilihannya pada Pilkada, 9 Desember 2020 nanti dengan mengecek jejak rekam dari pemimpin sebelumnya.


"Tugas demokrasi itu mencari dan membongkar kebohongan pemimpin, bukan ajang saling puja-puji. Anak muda bisa mengungkap itu," terangnya, dilansir dari Tribunnews.


"Jadi tugasnya anak muda sekarang jangan biarkan ada pihak yang diberi kesempatan mencuri lebih banyak, berbohong lebih banyak, mending tidak dipilih dari sekarang, pilihlah penantang," lanjutnya.


Sebelumnya Rocky Gerung, blak-blakan mengajak anak muda Makassar untuk sama-sama menyongsong harapan baru lewan keterlibatan politik melalui Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar 2020.


Ajakan Presiden Akal Sehat Indonesia ini disampaikan saat menjadi narasumber dalam acara Studium Generale bertema 'Peran Pemuda dalam Pilkada Makassar' di Cafe Ombak, Jl Ujung Pandang, Sabtu, 21 November 2020.


Menurutnya anak muda berperan penting dalam menghasilkan politik masa depan.


Sehingga melalui Pilkada atau Pilwali Makassar kali ini, masa depan itu bisa diraih dengan tujuan memberikan ruang atau keterlibatan yang lebih luas untuk anak muda dengan menentukan pilihan yang tepat.


Pilihan pemimpin atau Paslon yang tepat yang dimaksud Rocky Gerung yakni calon penantang, bukan petahana.


"Politik masa depan itu bisa dititipkan untuk pemimpin baru karena bisa mengevaluasi pemimpin yang lama," terangnya.


Argumentasi Rocky Gerung ini cukup beralasan, pertama ia menerangkan penguasa atau pemimpin sebelumnya yang diberikan amanat dinyatakan tak layak lagi mempimpin.


Apalagi hanya sekedar menyampaikan janji-janji serupa dari janji sebelumnya.


"Kalau janji itu diulang-ulangi yakin saja tidak mungkin ditepati. Kita sudah bisa lihat saja hasilnya," katanya.


Kedua, bagi Rocky besarnya anggaran APBD kota Makassar tidak berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan masyarakatnya.


Hal ini terjadi pada Pemerintahan sebelumnya, yang mana menurutnya ada ketimpangan yang bisa dilihat dari gini ratio kota Makassar.


"Itu bisa dibongkar dari APBD nya, jika penyaluran untuk anggaran pendidikan misalnya lebih rendah dan keseringan begitu, anggaran pencitraan yang lebih diutamakan. Maka kesejahteraan masyarakat jadi korbannya, inilah yang harus dihentikan, harus dibongkar oleh anak muda," paparnya.


Itulah pentingnya menurut Rocky peran anak muda atau kelompok milenial pada Pilwali Makassar 2020 ini, yakni menggunakan ruang demokrasi sebagai ajang untuk mengkritisi kekuasaan sebelumnya.


"Tugas demokrasi itu mencari dan membongkar kebohongan pemimpin, bukan ajang saling puja-puji. Jadi anak muda jangan biarkan ada pihak yang diberi kesempatan mencuri lebih banyak, berbohong lebih banyak, mending tidak dipilih dari sekarang, pilihlah penantang," tuturnya.


Selain menghadirkan Rocky Gerung sebagai narasumber, Studium Generale yang dihadiri kalangan anak muda Makassar ini juga menghadirkan dua narasumber lainnya dari kalangan akademisi.


Yakni Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI), Zakir Sabara, dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Bosowa (Unibos), Arief Wicaksono.


(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »