Selain itu, ada pula potongan video yang menyebut Habib Rizieq mendukung PKS. Termasuk pernyataan Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang secara terbuka mengajak pentolan FPI itu untuk bergabung ke partai.
Terkait hal ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun pun angkat suara. Menurut dia, sinyal mesra keduanya memang tak ada yang salah.
“Kalau benar potongan video HRS akan salurkan suara ke PKS, tentu akan jadi kebahagiaan sendiri bagi PKS. Pilihan itu tidak mengherankan, karena PKS sekarang ini justru satu-satunya partai yang menunjukkan sikap oposisi terhadap pemerintahan Jokowi,” kata dia di saluran Youtube-nya, disitat Senin 16 November 2020.
Menurut Refly, saat ini memang ada tiga partai yang tidak bergabung dengan Istana, yakni PKS, PAN, dan Demokrat. Namun di antara ketiga partai ini, PKS lah yang dianggap paling menunjukkan sikap oposisinya.
Sementara Demokrat, di beberapa agenda, masih menunjukkan sikap yang abu-abu. Sedangkan PAN, sikapnya justru seolah mendukung Pemerintahan Jokowi. Kendati tidak diberikan portofolio Kementerian.
“Tetapi PAN sikap politiknya tidak konfrontatif, dari analisis banyak orang PAN sebenarnya pengin bergabung ke Istana. Beda dengan PKS yang sikap sehari-harinya kritis,” katanya lagi.
Habib Rizieq ke PKS Bisa Dipahami
Kabar soal Habib Rizieq yang diisukan bakal salurkan suara ke PKS, kembali dianggap wajar oleh Refly. Setidaknya ada dua hal yang perlu digarisbawahi dan jadi faktor mengapa bisa demikian.
Pertama, yakni sikap PKS yang kental nuansa oposisi seperti sekarang. Di mana, apa yang mereka sampaikan selalu senada dengan apa yang disampaikan oleh Habib Rizieq Shihab.
Faktor kedua, lantaran PKS adalah partai berbasis massa Islam. Kendati ada partai lain berbasis massa Islam, sebut saja PKB, PPP, namun keduanya masuk ke dalam koalisi Istana.
“Jadi pilihan PKS adalah masuk akal. Pertanyaannya kemudian adalah kenapa Habib Rizieq tak mau bentuk Parpol sendiri, bukan gabung.”
Sebab belakangan ada sejumlah pihak yang meminta ada baiknya HRS dan KAMI untuk membuat Parpol. Ibarat kalau bicara kekuasaan, akan lebih baik jika membuat Parpol.
“Ada yang bilang, kalau jantan buat dong, sama seperti KAMI. Kalau mau bicara kekuasaan bikin parpol dan ikut Pemilu, tentu tidak semudah itu. Sebab buat parpol tentu tidak mudah, selain itu, sampaikan aspirasi politik juga tidak mesti parpol.”
Hal inilah yang kemudian dinilai Refly jika FPI dan PKS bakal membentuk aliansi strategis.
“Apalagi PKS dukung revolusi akhlak, ini namanya aliansi strategis,” katanya.
Bisa Jadi Ikon PKS
Sementara itu, Pengamat Politik Ujang Komarudin, menilai jika Habib Rizieq mungkin bisa jadi ikon baru PKS. Di mana dia bisa jadi amunisi PKS untuk bertarung ke Pemilu 2024.
Baginya, hal itu bukan menjadi sebuah kerugian. Dan PKS dianggap menjadi partai yang bakal menangguk untuk banyak.
“PKS akan mendapatkan ikon dan tokoh baru jika HRS bergabung. Juga pendukung-pendukung HRS juga akan bergabung itu akan menambah basis massa PKS. Sama sekali tak ada ruginya,” kata Ujang kepada wartawan.
Senada disampaikan Pengamat politik Adi Prayitno. Menurutnya, PKS dan Rizieq memang memiliki hubungan yang spesial. Pada berbagai kesempatan, Rizieq memang kerap menyinggung PKS. Misalnya, mengajak memilih PKS pada Pemilu 2019 lalu.
Menurut Adi ajakan PKS tersebut merupakan penghargaan kepada Rizieq sebagai tokoh berpengaruh di kalangan Islam konservatif. Apalagi Rizieq yang selama ini memiliki basis massa besar menjadi hal positif bagi PKS.
“Tentu ini positif, artinya dengan energi Rizieq yang cukup banyak penggemarnya disalurkan ke parpol, tentu saja perjuangannya semakin konstitusional melalui perjuangan di parlemen bahkan semakin menarik kalau gabung ke PKS,” kata Adi.
(hops)
« Prev Post
Next Post »