BENTENGSUMBAR.COM - Beberapa waktu lalu tersiar kabar digelarnya aksi demonstrasi yang ditujukan pada Anies Baswedan.
Massa aksi menggaungkan penangkapan Anies Baswedan sebab dinilai adanya dugaan pelanggaran protokol kesehatan.
Demo tersebut berisi kritikan atas sikap Anies Baswedan dalam menghadapi kasus kerumunan Habib Rizieq terutama yang berlangsung di Petamburan.
Menanggapi hal tersebut, Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar merasa prihatin.
Dia menyampaikan komentarnya melalui media sosial.
Menurut Musni, aksi unjuk rasa ini dinilai sebagai tindakan yang menghalalan berbagai cara untuk menghabisi pihak-pihak yang 'berseberangan'.
"Saya sangat prihatin politik menghalalkan segala cara telah digunakan untuk menghabisi yang dianggap lawan," kata Musni Umar sebagaimana dikutip dari Twitter @musniumar.
Sebelum demo itu terjadi, tuduhan pelanggaran protokol kesehatan juga telah banyak dilayangkan untuk Anies Baswedan.
Oleh sebab itu, salah satu politikus Indonesia, Fadli Zon juga sempat menyampaikan tanggapannya.
"Jadi ini yang terjadi kepada Gubernur DKI Anies Baswedan dan juga Habib Rizieq, ini karena ada otak yang kotor, mereka tidak suka kepada dua orang ini. Yang kemudian mereka merekayasa supaya ini dijatuhkan, diberhentikan, dicari-cari kesalahannya," tutur Fadli Zon seperti dikutip dari kanal YouTube Talk Show tvOne "Dua Sisi".
Terkait kasus tersebut, diketahui Anies Baswedan telah menyambangi Mapolda Metro Jaya pada Selasa 17 November 2020 lalu.
Anies menjadi salah satu pihak yang dipanggil kepolisian seputar dugaan pelanggaran protokol kesehatan di acara Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat.
(*)
« Prev Post
Next Post »