RAGAM

SUMBAR

PADANG

Jangan Salah! Sosok Profesor Ini Jadi Calon Kuat Kapolri, Siapa Dia?

BENTENGSUMBAR.COM - Masa pensiun Kapolri Idham Azis tidak lama lagi tiba, kepastian pengganti pemegang tongkat estafet belum juga kelihatan.

Salah satu nama yakni Komjen Rycko Amelza Dahniel juga mulai mencuat menjadi pembahasan panas ditengah publik.

Setelah melihat riwayat dan profil Rycko, ternyata salah satu Perwira Tinggi di Polri ini seorang lulusan S3 Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia pada tahun 2008 dan diangkat sebagai Profesor.

Komjen. Pol. Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si. lahir di Bogor, Jawa Barat, 14 Agustus 1966; umur 54 tahun meruu seorang perwira tinggi Polri yang sejak 1 Mei 2020 menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri.

Rycko yang merupakan lulusan terbaik Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah.

Rycko termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Pol Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, serta Idham Azis, dkk.

Rycko yang lahir di Bogor 14 Agustus 1966 itu menyelesaikan pendidikan SDN (1979), SMPN (1982) dan SMAN (1985) di kota kecil Cibinong, Bogor. Kemudian melanjutkan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang dan menjadi lulusan terbaik dengan predikat Adhi Makayasa, lalu kemudian dilantik oleh Presiden Soeharto di Istana Merdeka pada tanggal 23 Juli 1988.

Rycko juga merupakan lulusan Magister (S2) Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia pada tahun 2001, Doktoral (S3) pada Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia pada tahun 2008 dengan predikat Cum Laude dan diangkat dalam jabatan Profesor dalam bidang ilmu Kajian Ilmu Kepolisian (STIK) pada tahun 2020.

Penugasan pertama ia jalani di Polres Metro Jakarta Pusat sebagai Kepala Unit Kejahatan dengan Kekerasan, selanjutnya ditugaskan sebagai instruktur di Akademi Kepolisian Semarang. Tahun 1993 ia mengikuti pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus dengan predikat terbaik, selanjutnya kembali bertugas di Polres Metro Jakarta Pusat, lalu Kasat Reserse Polres Jakarta Selatan, dan kemudian sebagai Wakasat Ekonomi Polda Metro Jaya. Tahun 2002 ia mengikuti pendidikan Sespimpol dan lulus dengan predikat terbaik untuk penulisan Naskah Strategis.

Ia tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting diantaranya Kapolres Jakarta Utara. Setelah itu, ia dipromosikan jadi ajudan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Ia kemudian menjabat Kepala Lembaga Kerjasama Pendidikan Dit PPITK PTIK, lembaga yang menginduk pada Lemdikpol, lalu sebagai Wakapolda Jabar dan kini menjadi Ketua STIK dulu dikenal sebagai PTIK.

Rycko Amelza Dahniel termasuk perwira polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim Polri) yang melumpuhkan teroris Dr. Azahari dan kelompoknya di kota Batu, Malang, Jawa Timur, pada 9 November 2005.

Source: iNSulteng.com

BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »