BENTENGSUMBAR.COM - Kapolda Metro JayaIrjen Fadil Imran menyoroti situasi pandemi COVID-19 di Tanah Air yang membuat banyak orang takut untuk keluar rumah. Fadil menyindir pihak yang berencana menggelar reuni yang mengumpulkan banyak orang.
Irjen Fadil menyampaikan itu dalam Forum Silaturahmi Dakwah Kebangsaan yang bertajuk 'Meneguhkan Kembali Peran Ulama Sebagai Pemimpin, Tauladan dan Solusi Bagi Umat' di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Sabtu, 5 Desember 2020. Awalnya, Irjen Fadil berharap forum dakwah seperti ini dapat membuat Jakarta semakin aman dan tentram di masa pandemi COVID-19.
"Nah, saya berharap saudara-saudara saya yang ada di forum dakwah ini kita lanjutin di tingkat tingkat Kecamatan Kelurahan, kita sama sama bikin sejuk Jakarta bikin sejuk Indonesia bikin adem, supaya kita cepat melampaui bangsa-bangsa lain," kata Fadil.
"Sederhana aja yang penting kita keluar enak, kita mau kemana-mana nggak takut, biar nyai ini sama emak-emak kalau ke pasar enggak ketakutan karena takut COVID, lha orang lagi orang lagi berperang melawan musuhnya COVID kerumunan kok ini mau kumpul sejuta dua juta reuni berjilid-jilid, ki opo iki," sambungnya.
Fadil mengatakan banyak orang sudah merindukan berbagai aktivitas di luar rumah. Ia menyebut banyak orang juga merindukan aktivitas makan bakso hingga main layangan di kawasan Monas.
"Kita ini kan sudah rindu gimana makan bakso di Monas sambil main layangan, bukan ketemu orang yang demo demo kan begitu. Rindu kita ini apapun latar belakang kita apapun background pendidikan kita apapun background pondok pesantren kita nggak masalah duduk sama-sama ngopi rokok ngopi sambil bicara soal kemaslahatan umat, kan begitu. Sekarang belum apa-apa udah kayak mau berdiskusi mau ngajak berantem ya kan, kita ini rindu rasa nyaman rindu rasa aman," ujarnya.
Menurut Fadil, negara sudah mengeluarkan banyak uang untuk penanganan pandemi COVID-19. Ia pun menyayangkan jika ada kelompok yang membentuk reuni yang melibatkan kerumunan orang.
"Kemudian juga situasi pandemi, ya kalau reuni lagi reuni lagi ya Covid nggak selesai. Negara ini sudah mengeluarkan uang triliunan rupiah," tegasnya.
Fadil menjelaskan tugasnya sebagai Kapolda Metro Jaya adalah untuk membuat situasi di DKI Jakarta semakin aman. Selain itu, untuk membuat masyarkat tetap dalam keadaan sehat di masa pandemi COVID-19.
"Terus ditambah lagi dengan pandemi COVID-19, nah, tugas polisi saya kira cuma 2. saya selalu bicara kemana-mana saya jadi Kapolda Metro Jaya ini cuma 2, satu membuat masyarakat ini sehat, dua membuat Jakarta ini aman, sejuk. Sebenernya 2 hal ini yang menjadi isu utama yang harus kita kelola bersama-sama," ungkapnya.
Lebih lanjut, Fadil pun menyoroti adanya kehadiran hoaks hingga narasi yang cenderung merusak kebhinnekaan di Tanah Air. Dia pun mencontohkan sebuah kasus hoax yang diusung oleh seorang ulama.
"Lagi nobar sepak bola Piala Dunia tiba-tiba ada truk Pertamina terguling, lalu kemudian itu di capture dibangun sebuah narasi bahwa ini adalah kekejaman rezim terhadap Rohingnya. Apa yang terjadi di Indonesia? Demo besar-besaran kemudian saudara-saudara kita yang berkeyakinan Hindu dan Budha itu menjadi sasaran. Padahal ya itu, itulah bahayanya disrupsi," ucap Fadil.
"Lha trus yang mengimbau ini adalah tokoh yang menghimbau ini adalah ulama, mau jadi apa kita ini, kasihan masyarakat di bawah," sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Fadil berharap agar kehadiran forum dakwah kebangsaan dapat memberikan kesadaran kolektif kepada banyak orang. Ia menyebut ulama memiliki peran yang besar terhadap umat.
"Nah dalam penegakan hal-hal seperti ini tidak mungkin kami ini sendiri, tidak mungkin. Oleh sebab itu forum dakwah kebangsaan ini menjadi salah satu cara untuk bagaimana membangun kesadaran kolektif agar masyarakat ini kembali kepada akal sehat. Saya kita peran ulama sungguh sangat luar biasa," tuturnya.
Source: detikcom
« Prev Post
Next Post »