Teddy Gusnaidi PKPI: Apa Kalian Pikir Gunakan Mata Uang Negara-negara Arab Itu Bagian dari Ibadah?

BENTENGSUMBAR.COM - Publik Indonesia dihebohkan dengan penggunaan mata uang Dinar dan Dirham di Pasar Muamalah Depok, tepatnya di Kelurahan Tanah Baru, Depok, Jawa Barat.

Pasar Muamalah di Depok yang menggunakan mata uang Dinar dan Dirham ini hanya dibuka dua minggu sekali, mulai pukul 7 pagi hingga pukul 11 siang.

Selain dengan mata uang Dinar dan Dirham, pasar ini juga menerapkan sistem syariat Islam dalam bertransaksi. Jika pembeli tidak memiliki uang, maka bisa melakukan pertukaran barang atau barter.

Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi ikut mengomentari keberadaan pasar tersebut yang menggunakan mata uang negara lain. 

Menurut Teddy, Islam bukan Arab dan Arab bukan Islam. Ia menegaskan, menggunakan mata uang Arab itu bukanlah bagian dari ibadah.

"Islam itu bukan arab dan arab itu bukan Islam. Apa kalian pikir gunakan mata uang negara-negara arab itu bagian dari ibadah? #SalahBerguru," cuit Teddy Gusnaidi di akun twitternya @TeddyGusnaidi, dikutip BentengSumbar.com, Sabtu, 30 Januari 2021.

Cuitan Teddy Gusnaidi kemudian dibalas oleh akun @Nur13420342 dengan mengatakan, mata uang Arab itu real, bukan Dinar dan Dirham. Ia pun meminta Teddy Gusnaidi untuk mengaji lagi.

"Mata uang arab itu real. Bukan dinar dan dirham. Mbok ngaji lagi kenapa," balas Nur.

Teddy Gusnaidi pun menanggapi Nur. Menurut Teddy, tidak ada mata uang real, yang ada mata uang riyal yang merupakan mata uang Saudi Arabia, bukan Arab. 

Sebab, kata Teddy, negara-negara Arab bukan hanya Saudi Arabia, tapi banyak. Teddy pun mempertanyakan, hubungan mata uang dengan ngaji.

"Gak ada mata uang real, yang ada mata uang riyal. Itu mata uang saudi arabia bukan arab. Negara-negara arab bukan hanya saudi arabia saja, tapi banyak. Oh iya, Apa hubungannya mata uang dengan belajar ngaji? 😂😂 #SalahBerguru #khilafah," ungkapnya.

(by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News