Sebut Pelaku Bom Dibaiat Bersama Munarman, Eko Kuntadhi: Pantas Beringas

Sebut Pelaku Bom Dibaiat Bersama Munarman, Eko Kuntadhi: Pantas Beringas
BENTENGSUMBAR.COM - Pegiat media sosial, Eko Kuntadhi menyebut pria pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Kota Makassar ikut berbaiat kepada jaringan terorisme ISIS bersama Munarman.


Hal itu diungkapkan Eko Kuntadhi lewat cuitannya di Twitter, seperti dilihat pada Selasa 30 Maret 2021.


Eko menyebut, pria pelaku bom bunuh diri di Makassar itu yakni Lukman pada 2015 ikut berbaiat kepada ISIS bersama Mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman.


“Lukman, pengantin bom bunuh diri di Makassar pada 2015 ternyata ikut baiat kepada ISIS bersama Munarman,” ujar Eko Kuntadhi.


Oleh karena itu, kata Eko, tak mengherankan apabila pelaku bom bunuh diri itu tampak beringas dalam menjalankan aksinya tersebut.


“Pantesan beringas!,” tutur Eko Kuntadhi.


Sebelumnya, aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dan ditangkapnya empat orang terduga teroris di Condet oleh Densus 88 menyeret nama organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI).


Menanggapi hal tersebut, Munarman membantah keras perihal FPI ada kaitan dengan aksi teror yang terjadi belakangan ini.


Munarman menyebutkan bahwa hal tersebut hanyalah operasi media besar yang bertujuan untuk menyudutkan FPI.


Bahkan, ia tak segan menuding bahwa hal ini dilakukan untuk melegalisasi kasus pembunuhan terhadap enam laskar FPI pada 7 Desember 2020 silam.


Hal itu disampaikan Munarman saat diwawancarai stasiun TV yang diunggah oleh kanal Youtube Faktakini.net.


“Ini ada operasi media besar-besaran dan sistematis, untuk penggalangan opini publik dalam rangka memframing, menstigma, dan melabelisasi saya mau pun FPI agar diteroriskan,” ujar Munarman, Selasa, 30 Maret 2021 seperti dikutip dari Netralnews.com.


Menurut Mantan Sekretaris Umum FPI ini, tujuan dari operasi tersebut ialah agar FPI dilabeli sebagai organisasi teroris.


Oleh karena itu, lanjut Munarman, pembunuhan-pembunuhan terhadap anggota FPI akan dianggap sah karena label teroris yang sudah tersematkan.


“Supaya kalau nanti saya mati ditembak di jalan, digerebek, orang bakal bilang; ‘Ya, udah lah, dia teroris juga, ga apa-apa’. Itu aja tujuan operasi media ini,” ujarnya.


Source: Terkini.ID

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »