Kapuas - Desa Saka Lagun merupakan desa yang masih tertinggal dalam semua sektor kehidupan terutama di sektor Infastruktur. Namun disisi yang lain yang menjadi kebahagiaan warga Desa Saka Lagun adalah mereka masih memegang erat budaya yang begitu kuat yaitu budaya ketimuran yang sangat santun.
Tentunya dengan budaya seperti ini akan dapat mempersatukan warga dengan lebih mudah, karena dalam budaya timur itu ada saling menjaga, menghormati, menghargai dengan penuh kasih sayang. Sehingga dengan budaya seperti itulah dalam membangun suatu daerah pasti akan menemukan titik temu yang sepaham.
Tentunya, titik temu tersebut dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat. Budaya yang terus dan harus ditanamkan kepada generasi muda. Namun dengan budaya yang santun itulah akan membuat suatu kehidupan menjadi lebih berwarna dan lebih indah. Termasuk ketika melihat semenisasi jalan yang sudah mencapa 40 persen dalam pengerjaannya tersebut, maka warga semakin antusias datang ke lokasi TMMD.
“Namun ada hal yang menarik untuk dicermati dari masyarakat ketika di lokasi TMMD adalah canda tawa serta keakraban yang begitu kental antara satgas dan warga. Mereka ngobrol dengan santai dan penuh rasa kekeluargaan. Itulah budaya yang terus dipertahankan oleh warga desa,” jelas Kapten Handoyo, Selasa (9/3/2021).
Ditempat Terpisah, Kades Saka Lagun Zulkifli mengatakan,” Menjaga budaya gotong royong bukan pekerjaan mudah, karena semua itu perlu perjuangan yang keras. Melalui kesadaran dari nurani warga desa. Dari nurani tersebut maka tumbuh kesadaran sendiri untuk peduli dengan sesama terutama dalam kehidupan bermasyarakat. (*)
« Prev Post
Next Post »