Hal tersebut Komang sampaikan dalam rapat Komisi VIII DPR dengan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas pada Kamis, 8 April 2021.
Komang mengatakan bahwa kuota rekrutmen untuk guru agama Hindu hanya 403 orang.
Angka ini menurutnya sangat kecil dibandingkan dengan guru agama Kristen dan Islam.
“Terkait perekrutan agama Hindu, saya lihat jumlahnya tidak adil ya, karena saya lihat ya saya tidak katakan kursi agama Islam ini banyak tapi khusus Hindu ini sangat sedikit 403 orang,” kata Komang, dilansir dari Detik News.
Padahal, kata Komang, umat Hindu tersebar di seluruh Indonesia di mana hak-hak belajar umat mereka juga harus dipenuhi.
Ia memberikan contoh bahwa di Lampung, hak umat Hindu belajar dari Guru agama belum terpenuhi.
“Padahal umat Hindu ini juga tersebar di seluruh Nusantara. Di Lampung saja hak-hak untuk pendidikan agama ini kan diharuskan diajar oleh guru agama,” kata Komang.
“Jadi pertimbangan Pak Menteri dengan persentase nggak sama ini mohon disamakan, Pak. Agama Katolik 1.200, agama Kristen 2.700, kenapa dari Hindu dan Buddha sangat kecil?” tambahnya.
Menag Yaqut pun menjawab bahwa terkait jumlah formasi guru agama, pihaknya hanya memutuskan berdasarkan data yang dihimpun dari Pemerintah Daerah.
Ia sempat tertawa dan mengatakan bahwa adil itu tidak selalu harus sama.
“Soal rekrut PPPK yang Hindu sedikit maunya berapa, Pak? Hahaha.. karena begini, adil itu proporsional, adil itu nggak boleh sama, kalau kita sama nggak adil itu justru kedua. Ini sesuai dengan kebutuhan karena angka ini muncul dari pemda, bukan dari kami. Usulan dari pemda masing-masing, usulan ketemunya segini, 403 orang ini,” ujar Gus Yaqut.
“Nah pemdanya, Pak, kita harus tanya pemda kami hanya menghimpun angka kebutuhan dari sekian pemda itu ketemunya segitu. Jadi kalau pemda ketemunya 4.000 ya kita usulkan 4.000,” lanjutnya.
Oleh sebab itu, Gus Yaqut meminta Komang untuk berkoordinasi dengan Komisi II.
“Jadi bisa koordinasi dengan Komisi II untuk menekan pemda itu agar menambah guru agama Hindu, mungkin begitu, Pak. Saya dulu alumni Komisi II, caranya begitu kira-kira mungkin, Pak,” tandas Yaqut.
Source: terkini.id
« Prev Post
Next Post »