Gus Sahal: Anwar Abbas 11-12 Sama Tengku Zul, Islam Keras dan Doyan Nyinyir

Gus Sahal: Anwar Abbas 11-12 Sama Tengku Zul, Islam Keras dan Doyan Nyinyir
BENTENGSUMBAR.COM - Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika Serikat, Akhmad Sahal alias Gus Sahal mengatakan bahwa sosok Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mirip dengan sikap Tengku Zulkarnain.


Hal tersebut dilontarkan Gus Sahal saat mengomentari terkait pernyataan Anwar Abbas yang belakangan melontarkan kritikan pedas terhadap kebijakan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang meminta agar doa semua agama dibacakan di acara-acara Kementerian Agama (Kemenag).


Gus Sahal sendiri mengaku heran dengan lembaga MUI, lantaran setiap muncul di hadapan publik khususnya di media massa, pasti yang selalu diwakili oleh Anwar Abbas. Padahal banyak sekali tokoh ulama moderat dan intelektual lainnya yang ada di MUI.


“Saya heran, kenapa sih setiap kali MUI ditampilkan di media massa, yang muncul lagi-lagi Anwar Abbas. Kepengurusan MUI baru kan isinya banyak tokoh-tokoh ulama dan intelektual Islam yang moderat, tapi kok enggak pada muncul gitu. Ada apa?,” kata Gus Sahal dalam sebuah video yang diunggah saluran YouTube CokroTV, dikutip Hops pada Jumat, 9 April 2021.


Sebelumnya, dia mengaku sempat menaruh harapan banyak terhadap kepengurusan MUI yang baru. Hal itu karena pengurus sebelumnya dinilai kerap membuat pernyataan yang provokatif.


Namun bukannya berubabah lebih baik, kata Gus Sahal, saat ini justru muncul tokoh MUI yang tidak berbeda jauh dengan penguru sebelumnya yang juga provokatif, yakni Tengku Zulkarnain alias Tengku Zul.


“Tadinya saya dan banyak orang menaruh harapan dengan kepengurusan MUI sekrang, setidaknya karena tidak ada lagi sosok provokatif seperti Tengku Zulkarnain. Eh ternyata muncul Anwar Abbas yang 11-12 dengan Tengku Zul,” ujarnya.


Gus Sahal menjelaskan, menurut pandangannya keberadaan Anwar Abbas yang sering tampil jadi memperkuat gambaran MUI yang sebenarnya, yakni menampilkan Islam yang garis keras hingga cenderung nyinyir terhadap kebijakan pemerintah tanpa memahami duduk perkaranya.


“Keberadaan Anwar Abbas yang sering tampil mewakili MUI, ini memperkuat gambaran MUI semacam ini. Misalnya pernyataan-pernyataan Waketum MUI ini sering menampilkan pandangan keislaman yang garis keras, cenderung nyinyir ke pemerintah, bahkan sebelum tahu duduk soalnya,” jelasnya.


“Jadi misalnya ketika ada pelarangan ormas FPI oleh pemerintah, dia buru-buru menyerang pemerintah dan tampil sebagai pembela FPI,” sambungnya.


Dengan adanya fenomena yang bangkit kembali di tubuh MUI tersebut, Gus Sahal jadi teringat kritikan yang sempat diungkapkan oleh KH Mustofa Bisri atau Gus Mus beberapa waktu lalu.


“Saya jadi teringat kritikan KH Mustofa Bisri atau Gus Mus terhadap MUI beberapa tahun lalu, dan kritikannya menurut saya masih relevan. MUI itu sebenarnya makhluk apa sih? Tanya Gus Mus,” tutur Gus Sahal.


Sebagaimana yang sempat diungkapkan Gus Mus, MUI itu merupakan sebuah lembaga organisasi yang tidak jelas. Keberadaannya tidak bisa disebut sebagai Partai Politik ataupun lembaga pemerintah, tapi anehnya kok mendapatkan dana dari pemerintah.


Kemudian, Gus Sahal juga menuturkan pernyataan Gus Mus soal pengurus MUI yang seakan mendadak jadi ulama.


“Bagi Gus Mus, MUI ini organisasi enggak jelas. Parpol bukan, lembaga pemerintah bukan, ya hanya ormas biasa, organisasi kemasyarakatan keagamaan biasa, tapi kok ya dapat dana dari APBN,” ungkap Gus Sahal.


“Ada juga ketidakjelasan lain dari MUI, yaitu pada orang-orangnya. MUI ini sebagai organisasi, kata Gus Mus, itu tidak semua orang yang di situ adalah ulama. Tapi banyak di antara mereka yang hanya jadi pengurus MUI terus merasa dirinya ulama. Jadi, asal jadi pengurus MUI terus kok disebut ulama,” imbuhnya.


Source: HopsID

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »