Kritik Keras MU ke Hendropriyono soal Palestina: Tak Paham UUD 1945 dan Pancasila

Kritik Keras MU ke Hendropriyono soal Palestina: Tak Paham UUD 1945 dan Pancasila
BENTENGSUMBAR.COM - Pernyataan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono, soal Palestina dan Israel bukanlah urusan Indonesia, melainkan urusan bangsa Arab dan Yahudi, menuai kecaman.


Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, menyebut Profesor Ilmu Filsafat Intelijen itu tidak memahami UUD 1945 soal kemerdekaan hak segala bangsa dan tak memahami Pancasila.


"Kalau ada orang yang menganjurkan agar kita tidak perlu peduli terhadap nasib rakyat Palestina yang dijajah dan dibantai oleh Israel secara semena-mena, maka pandangan yang seperti itu jelas-jelas tidak sesuai dengan falsafah bangsa Indonesia, Pancasila, terutama sila keduanya yaitu sila kemanusiaan yang adil dan beradab," ucap Anwar, Kamis, 20 Mei 2021, dilansir dari Kumparan.


"Juga pandangan yang seperti itu menurut saya menunjukkan bahwa yang bersangkutan tidak paham dan tidak mengerti dengan baik amanat yang ada dalam konstitusi negara kita, terutama yang terkait dengan alinea pertama yang terdapat dalam mukaddimah atau pembukaan UUD 1945," imbuhnya.


Ketua PP Muhammadiyah itu mengingatkan, dalam ajaran Islam diatur untuk tidak hanya memperhatikan diri saja, tapi juga diminta untuk peduli kepada orang lain, kepada tetangga, masyarakat, dan bangsa, serta kepada negara lain dan manusia-manusia yang ada di sana. 


Sikap itu juga sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.


"Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia itu tidak boleh hanya sibuk berpikir dan berbuat untuk dirinya sendiri saja, tapi dia juga harus peduli terhadap nasib dan keadaan bangsa lain," tegas Anwar Abbas.   


Anwar mengurai Indonesia sampai hari ini tidak bisa mengakui dan tidak mau  membangun hubungan diplomatik dengan Israel, karena jelas-jelas secara mata telanjang telah mencaplok dan menjajah tanah dan wilayah yang menjadi milik dari bangsa Palestina. 


"Israel juga telah mengekang kebebasan dan hak hidup serta hak berbicara bangsa palestina. Bahkan untuk mencapai tujuannya Israel tidak segan-segan melakukan tindak kekerasan dan membunuh para wanita dan anak-anak Palestina yang tidak berdosa," ucap Anwar.


"Jadi dari sini tampak betul oleh kita bahwa para pendiri bangsa kita sangat ingin dan menginginkan adanya satu dunia yang aman tentram dan damai," tegasnya. 


Sebelumnya, Hendropriyono, menilai Palestina dan Israel bukanlah urusan Indonesia, melainkan urusan bangsa Arab dan Yahudi.


“Urusan Indonesia adalah nasib kita dan hari depan anak cucu kita,” kata AM Hendropriyono dalam keterangannya di Jakarta pada Rabu, 19 Mei 2021.


Pernyataan Hendropriyono tersebut disampaikan menanggapi maraknya pro-kontra dukung-mendukung perang Israel-Palestina. Ia menyampaikan keprihatinannya yang disampaikan kepada teman-teman sesama anggota Kerukunan Keluarga (KEKAL) Akmil 1967.


“Untuk nasib bangsa kita, saya mohon KEKAL Akmil 1967 tidak diam saja, tapi mikir, ngomong dan berbuat sebisanya. Negara kita sedang diserang oleh pemikiran ideologi khilafah,” kata Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) tersebut.


(BS-001)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »