BENTENGSUMBAR.COM - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yang kerap dijadikan ikon pemberantasan korupsi di tanah air mengeluhkan hasil Test Wawasan Kebangsaan (TWK) dalam rangka pengalihan status Pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dari 1.351 Pegawai KPK yang menjalani TWK, sebanyak 1.274 dinyatakan Memenuhi Syarat (MS), sementara 5 persen lainnya, sebanyak 75 pegawai KPK, dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
TWK diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) bekerja sama dengan sejumlah lembaga seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Intelijen Strategis (BAIS) Mabes TNI, dan Dinas Psikologi TNI AD.
Sejauh ini pihak penyelenggara belum pernah mengumumkan detail nama-nama Pegawai KPK yang MS maupun TMS.
Namun nama Novel Baswedan disebut-sebut berada di dalam daftar 75 pegawai KPK yang TMS.
Di akun Twitter miliknya, @nazaqistsha, Novel mengindikasikan dirinya sengaja disingkirkan melalui TWK.
“Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) bukan tes kompetensi atau tes untuk seleksi. Dalam UU 19/2019 dan Putusan MK jelaskan pegawai KPK menjadi ASN hanya bersifat peralihan yang tidak boleh merugikan pegawai KPK. Tapi digunakan untuk singkirkan 75 pegawai, beberapa sedang tangani kasus besar,” tulisnya.
Twit Novel Baswedan ini disambut beragam komentar netizen. Banyak yang memberikan dukungan. Tidak sedikit juga yang mengajukan pertanyaan hingga menyarankan agar Novel Baswedan bergabung di pemerintahan Provinsi DKI Jakarta.
Novel Baswedan memang sepupu dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Keduanya adalah cucu tokoh nasional AR Baswedan.
“Yaaah ngambek… Kan masih ada TGUP, lanjoot aja ikut jadi anggota TGUP,” tulis pemilik akun @M4sCh4n.
TGUP yang dimaksudnya adalah Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang dibentuk dalam rangka percepatan pelaksanaan pembangunan dan peningkatan pelayanan publik dengan fokus pada program prioritas Gubernur.
TGUPP beranggotakan tokoh dan ahli, serta tenaga profesional yang menjadi andalan Gubernur dalam menerjemahkan dan mengawal visi-misi ke dalam program prioritas pembangunan DKI Jakarta.
Pemilik akun @SeduhPahit menyampaikan saran senada.
“Daftar jadi KPK DKI juga bisa Om Novel. Masih banyak jalan menuju Roma. Ayo semangat,” tulisnya.
Pemilik akun @HorasSiagian3 meminta Novel Baswedan menyebutkan kasus besar apa saja yang dimaksudnya dalam twit itu.
“Semua kasus besar perasaan jalan di tempat Pak. Contohnya, Century, BLBI, Asabri, Hambalang, E-Formula, kelebihan bayar/markup, dan lain-lain,” tulisnya.
“Sebar nama koruptor di sosmed Bang. Jangan diam,” tulis pemilik @Rajawalisam.
Pemilik @Jalanbaru6 meminta Novel Baswedan biasa saja dalam meilai sesuatu.
“Jangan berlebihan, suka atau benci. Kedzaliman akan ditampakkan hingga batas atasnya sehingga Allah punya alasan menghukumnya walau sebenarnya Allah tak butuh alasan apapun,” tulisnya.
Adapun pemilik akun @canthingku mengingatkan bahwa Pegawai KPK beberapa waktu lalu pernah sesumbar dan mengancam akan keluar dari KPK menjelang pemilihan komisioner KPK.
“Jare arep resign Seko KPK?” tulisnya.
Source: RMOL
« Prev Post
Next Post »