Denny awalnya membahas perihal film kartu Nussa dan Rara yang sempat jadi perbincangan publik usai kartu disebut berbudaya ala Afghanistan atau Taliban.
Denny tampak setuju dengan pendapat bahwa kartun tersebut mempromosikan budaya Taliban, bukan budaya Indonesia.
Menurutnya, melalui film tersebut, oknum-oknum tertentu melakukan propaganda untuk menyampaikan pesan tertentu yang tentunya tidak baik untuk Indonesia.
Dalam video yang diunggah kanal Youtube 2045 TV, Denny mengatakan bahwa dalang di balik film tersebut ialah penceramah kondang Felix Siauw.
“Felix Siauw itu ideolognya HTI. Tugasnya menyebarkan paham agama ke Indonesia dengan berbagai cara,” jelas Denny, dikutip terkini.id pada Kamis, 24 Juni 2021.
Ia kemudian menjelaskan bahwa HTI merupakan gerakan transnasional yang berada di Indonesia.
Denny berpendapat bahwa HTI berbeda dengan FPI yang menggunakan metode ‘kasar’ bak preman.
“HTI ini seperti ular. Mereka menyusup ke elemen penting pemerintahan seperti pendidikan dan militer,” tutur Denny.
“Mereka menggunakan dakwah sebagai senjata untuk mengeluarkan racunnya,” lanjutnya.
Denny kemudian mengatakan banyak media yang digunakan HTI ini untuk menyebarkan pesan.
Mulai dari selebaran yang ada dalam masjid hingga film kartun anak-anak.
“Awalnya seperti mengajarkan agama, sehingga orang terlena. Lama-lama sesudah orang terbiasa dengan mereka, dia memasukkan agenda wajibnya, membangung kelompok eksklusif dalam dangka mendirikan negara agama,” terang Denny.
Denny secara terang-terangan tidak setuju dengan agenda tersebut. Menurutnya, apabila negara ini menjadi negara Islam layaknya di negara Timur Tengah.
Menurut Denny, negara Indonesia akan hancur sejak lama apabila agenda tersebut terlaksanakan.
Source: terkini.id
« Prev Post
Next Post »