Eko Kuntadhi lewat cuitannya di Twitter, Kamis 3 Juni 2021, menyebut film Nusa Rara tersebut sebagai film yang mempromosikan khilafah.
Menurutnya, film itu hendak meracuni anak-anak Indonesia dengan ideologi yang merusak. Pasalnya, kata Eko, Islam dalam film tersebut digambarkan seperti Afghanistan.
“Setahun gue Nusa-Rara sih, film promosi khilafah. Mau meracuni anak-anak kita dengan ideologi merusak, Islam Indonesia digambarkan seperti Afganistan,” cuit Eko Kuntadhi.
Selain itu, menurut Eko, anak-anak Indonesia dalam film tersebut digambarkan lebih puritan dari Taliban.
“Anak-anak Indonesia digambarkan lebih puritan dari Taliban,” tuturnya.
Maka dari itu, Eko Kuntadhi menilai film animasi anak tersebut mengerikan lantaran telah meracuni generasi masa depan Indonesia sejak kecil.
“Ngeri banget gerakan mereka. Meracuni kita sejak masih orok!,” ucapnya.
Sebelumnya, pegiat media sosial lainnya Denny Siregar juga mengomentari film ‘Nusa Rara’ dengan memention sang sutradara film tersebut Angga Dwimas Sasongko.
Denny kepada Angga mengatakan bahwa film animasi anak tersebut dibidani oleh Felix Siauw.
“Mas anggasasongko apa gak paham ya, kalau pilem Nusa ini yang bidani Felix Siaw? Liat aja bajunya si Nusa, emang anak muslim Indonesia bajunya model gurun pasir gitu? Setau saya, dari dulu kita sarungan deh. Hati-hati mas, jangan jadi jembatan propaganda mereka,” tulis Denny Siregar lewat cuitannya di Twitter.
Menanggapi cuitan Denny Siregar itu, Angga menegaskan produksi film tersebut tidak melibatkan tokoh agama.
Angga juga mengatakan bahwa cerita dan skenario film yang dituding oleh sejumlah pihak mempromosikan khilafah tersebut digarap Skriptura, divisi IP Development Visinema Group. Produksi animasinya oleh The Little Giantz dan distribusi & promosinya oleh Visinema Pictures.
“Yang saya gak paham cerita bahwa Felix Siauw ada di balik film Nussa itu dari mana? Produsernya isteri saya, anggiakharisma. Penulis skenarionya 2 penulis saya di Visinema. Pendanaan juga dari Visinema dan The Little Giantz. Felix Siauw mungkin berteman dengan beberapa kawan yang ikut membuat Nussa, bukan berarti Felix Siauw mengintervensi pekerjaan kami. Visinema sudah 12 tahun bikin film. Saya gak butuh pembelaan lebih jauh. Film-film kami secara historis memberikan gambaran visi dan independensi kami,” ujarnya.
Source: terkini.id
« Prev Post
Next Post »