BENTENGSUMBAR.COM - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyinggung banyaknya kasus covid yang menimpa orang-orang yang sudah disuntik vaksin 2 kali. Menurut Siti Fadilah itu mungkin ada kaitannya pada sejumlah faktor.
Siti Fadilah memang tak menampik kini ada pergeseran pasien terjangkit covid, bukan hanya kalangan lansia, namun terbesar kini mulai mengarah ke kalangan usia produktif.
“Setelah melihat angka-angka, ya Allah makin menumpuk, pergerserannya kini ke muda-muda yang kena. Sebab kalau lansia kan memang sudah enggak berani keluar rumah. Sementara yang berani keluar rumah yang usia produktif saja,” kata Siti Fadilah saat diwawancarai secara daring, dikutip di saluran Youtube, Rabu 7 Juli 2021.
Siti Fadilah sendiri mengaku kaget, mengapa tampilan virus ini malah kian menjadi ganas. Bahkan covid ini ikut menyerang orang-orang yang sudah vaksin.
“Jadi saya kaget, kok ternyata tambah ganas. Tampilannya tambah ganas,” katanya lagi.
Dia lantas menyinggung bagaimana rasa salutnya diungkapkan pada Singapura. Mereka kini sudah menganggap covid seperti flu biasa. Baginya Indonesia seharusnya juga bisa demikian. Asal Pemerintah mau terbuka dan transparan.
“Jadi begini. Itu kita bisa belajar dari Singapura, begitu berani. Tapi Indonesia harus terbuka dan transparan.”
“Memang kita harus siap hidup bersama dengan covid. Jangan mengharap covid hilang. Boleh ketularan tapi tak akan mati. Kita bergerak sama-sama Pemerintah dan rakyat. Rayat dispilin, pemerintah mengempu obat-obatan,” kata dia lagi.
Lebih jauh, Siti Fadilah kemudian menjawab persoalan orang yang sudah vaksin 2 kali tapi tetap kena covid. Menurut dia, harus ada penelitian soal hal ini.
Di mana penelitian harus dilakukan Kementerian Kesehatan melibatkan Satgas covid dengan scientifik. Penelitian diminta berkaitan dengan data sebelum vaksin, data sesudah vaksin, sampai daerah kerumunan dan sejumlah bukti ilmiah lain.
Dari sana akan dapat kesimpulan apa faktor yang menyebabkan covid di Indonesia meledak, walaupun rakyat sudah mulai berduyun-duyun melakukan vaksin.
“Tolong dong diteliti, kenapa kok kematiannya meningkat ketika vaksin berlangsung mulus. Semua berduyun-duyun divaksin, tapi malah meningkat, ada hubungannya enggak? Harus ada bukti ilmiah.”
“Mungkin juga baru 13 juta (orang yang sudah disuntik vaksin), belum 100 juta. Tapi harus ada pendapat yang scientifik. Kita jangan coba-coba, bangsa kita 200 juta penduduk, jangan coba-coba lah. Yang tegas dan jelas dong,” katanya.
Sejauh ini, Siti Fadilah mengapresiasi langkah yang sudah dilakukan Pemerintah dengan mengambil langkah PPKM Darurat. Di mana fokus dari PPKM ini berfokus pada lingkungan kecil RT.
Itu dianggap bagus ketimbang langkah lockdown yang hanya akan memiliki konsekuensi besar pada kehidupan Indonesia.
“Repot itu kalau lockdown, bisa tambah terpuruk kita. Kalau disiplin Insya Allah akan mereda. Kita harus menemukan apa masalahnya, untuk jangka panjang untuk secepatnya bisa mengendalikan covid,” katanya.
Source: Hops.id
« Prev Post
Next Post »