Tanggapi Prediksi Pandu Riono Soal PPKM, Netizen: Politikus Nyambi Jadi Epidemiolog

Tanggapi Prediksi Pandu Riono Soal PPKM, Netizen: Politikus Nyambi Jadi Epidemiolog
BENTENGSUMBAR.COM - Netizen menanggapi prediksi Epidemiolog, Pandu Riono bahwa Pemerintah akan menggunakan protes-protes masyarakat sebagai alasan untuk melonggarkan PPKM.


Awalnya, pegiat media sosial, Denny Siregar mengomentari prediksi Pandu Riono di akun Twitternya pada Minggu, 25 Juli 2021.


“Orang kok curiga mulu. Ada demo, eh Jokowi lagi yang disalahkan,” katanya.


Netizen lantas ikut menyindir Pandu Riono yang mereka nilai lebih mirip politikus ketimbang epidemiolog.


“Coba riono ini suruh komen DKI, pasti bagus-bagus. Politikus nyambi epideniolog,” kata Deac_ker.


“Awalnya saya follow juru wabah itu. Sepertinya masih ok waktu awal-awal covid. Lama-lama jadi juru kampanye DKI. Untung masih banyak dokter-dokter lainnya yabg bisa dijadikan referensi,” kata Kerberooz.


“Si pandu ini sejatinya epidemolog apa politikus???” kata Kentir_suloyo.


“Epidemiolog pun genit.. Ikut jadi kayak politisi ngomentari kebijakan pemerintah,” kata BudiDermawan.


“Jangan dia ini berafiliasi dengan salah satu partai oposisi ato buzzernya wan abud? Katanya dia ahli epidemiologi, tapi hari-hari bicara terus di media dan medsos, kapan kerja dia ya?” kata ManaluHumiras.


Sebelumnya, Pandu Riono memprediksi bahwa pemerintah tak hanya akan menggunakan indikator epidemiologis untuk melonggarkan PPKM di Jawa dan Bali.


“Prediksi saya nanti yang dipakai bukan hanya indikator epidemiologis, tapi indikator kondisi masyarakat, masyarakat sudah banyak yang protes kan,” katanya pada Sabtu, 24 Juli 2021, dilansir dari Tempo.


Tercatat, beberapa hari terakhir memang marak protes menolak pengetatan seperti di Pasuruan, Jawa Timur; Bandung, Jawa Barat; dan seruan demo Jokowi End Game di Jakarta.


Pandu meyakini bahwa aksi-aksi tersebut bisa saja digerakkan oleh pihak tertentu untuk menimbulkan keresahan.


“Percaya deh itu akan dipakai sebagai alasan untuk melonggarkan,” katanya.


Selanjutnya, Pandu menjelaskan bahwa jika merujuk indikator epidemiologis, sebenarnya belum ada banyak perubahan dari PPKM darurat maupun level 4 yang berlaku sejak 3 Juli lalu. 


Menurutnya, penurunan angka kasus harian belakangan ini lantaran angka testing juga menurun. 


Meski indikator kesehatan belum membaik, Pandu meyakini pemerintah akan melonggarkan PPKM Jawa Bali dari level 4 menjadi level 3.


Namun, ia juga memprediksi bahwa hanya beberapa wilayah yang akan mengalami pelonggaran PPKM.


“Di daerah-daerah pertumbuhan ekonomi tinggi yang berdampak, mungkin Jakarta, Surabaya, Bandung, yang ada demo-demo,” ujar Pandu.


Source: terkini.id

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »