Alami Gangguan Pernapasan Usai Sembuh dari Covid-19, Coba Beberapa Tips Ini

Alami Gangguan Pernapasan Usai Sembuh dari Covid-19, Coba Beberapa Tips Ini
SETELAH dinyatakan sembuh dari Covid-19, seringkali penyintas merasakan efek jangka panjang yang cukup mengganggu, seperti gejala gangguan pernapasan. Untung membantu pemulihan, latihan pernapasan bisa jadi pilihan.


Sekitar hampir 89% orang melaporkan relaps atau timbulnya gejala kembali setelah mereka melakukan aktivitas fisik atau mengalami stres psikologis. Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, dr Maulana Kurniawan Budi mengatakan, gejala ini dapat terjadi pada orang yang mengalami infeksi Covid-19 ringan ataupun berat. 


Menurut dia, hal tersebut dapat terjadi karena adanya kerusakan oleh virus Covid-19 maupun proses hospitalisasi. Seperti yang diketahui, lanjut Maulana, gejala Covid-19 bisa menyebabkan kerusakan di luar pernapasan, seperti otak, jantung, paru dan otot.


Sementara itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Pondok Indah, dr Dias Septalia Ismaniar mengatakan, meski telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 dengan hasil negatif tes PCR, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pasien, salah satunya munculnya gangguan pernapasan.


Pada pasien yang terinfeksi Covid-19, gangguan pernapasan cenderung banyak dialami dan dikeluhkan oleh pasien, baik yang sedang isolasi mandiri dan yang melakukan perawatan di rumah sakit. 


Dias mengatakan, selesai isolasi mandiri bisa saja keluhan pernafasan masih dominan dirasakan. Jika ini terjadi, latihan pernapasan menjadi hal penting yang harus dilakukan oleh pasien. Dia pun merekomendasikan latihan pernapasan seperti yoga atau meditasi.


Tak hanya itu, Dias juga menekankan pentingnya bagi pasien sembuh dari Covid-19 untuk selalu patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Dia pun menyarankan agar tetap menaati dan menjalani protokol kesehatan dengan ketat.


Menurutnya, menjalani protokol kesehatan dengan ketat ini selain berguna melindungi diri sendiri, juga sangat berpengaruh dalam menjaga orang-orang terkasih di sekitar kita, termasuk anggota keluarga di rumah.


Latihan pernapasan


Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik dr. Siti Chandra Widjanantie mengatakan bahwa latihan pernapasan dapat membantu mengalirkan oksigen ke dalam tubuh. Dia menekankan bahwa oksigen adalah kebutuhan utama tubuh.


Kalau kekurangan oksigen, lanjut Siti, semua akan ikut terganggu, apalagi jika otak yang mengalami kekurangan oksigen. Lebih dari lima menit kekurangan oksigen saja bisa menyebabkan kerusakan permanen.


Mengatasi hal tersebut, latihan pernapasan sebaiknya rutin dilakukan demi mengembalikan kapasitas dan kemampuan paru-paru. Untungnya, pelatih Pilates Yasmin Karachiwala mempunyai metode khusus yang dapat membantu kembali aktif. 


Melalui akun Instagram pribadinya, dia membagikan video yang menunjukkan latihan-latihan untuk mengurangi rasa kaku di tubuh, serta meningkatkan kapasitas paru-paru pasca terinfeksi Covid-19. Sebelumnya, Yasmin memang pernah terinfeksi Covid-19 dan saat ini ia sudah pulih.


Dia pun mengatakan bahwa dia mengawali latihan secara perlahan dengan intensitas rendah, yakni dengan melakukan pengulangan gerakan sesuai kenyamanan dan kondisi tubuh.


Tak lama, dia pun mendemonstrasikan serangkaian latihan yang meliputi diafragma pernapasan perut, pernapasan paru-paru lateral, side bend pernapasan paru-paru tunggal.


Setelah itu dia mendemonstrasikan pose cat and cow untuk mobilisasi tulang belakang, twist and hold untuk rotasi tulang belakang dengan bernapas, juga mini swan untuk thoracic extension.


Tak ketinggalan dia melakukan peregangan fleksor panggul untuk melepaskan rasa pegal akibat duduk dalam waktu lama. Setelah itu dia melakukan peregangan kupu-kupu yang mencakup peregangan pinggul, otot bokong, selangkangan, dan paha bagian dalam.


Meski demikian, Karachiwala menganjurkan latihan tersebut hanya bagi individu yang terkena Covid-19 dengan gejala ringan. Jika gejala yang dialami tidak ringan atau belum sepenuhnya pulih, lanjut dia, cobalah berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan salah satu latihan ini.


Dia mengatakan bahwa Covid-19 memengaruhi organ paru-paru, kapasitas paru-paru pasien Covid-19 pun menurun, dan biasanya membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk kembali normal. Latihan fleksibilitas seperti peregangan dan yoga, atau latihan kekuatan (naik turun tangga, angkat beban, dan resistance band) bisa bermanfaat untuk mengembalikan kapasitas paru-paru.


Tak hanya berolahraga, secara umum penyintas Covid-19 harus menjalani aktivitas yang sehat. Dokter spesialis penyakit dalam dari Universitas Indonesia dr Rudy Kurniawan mengatakan penanganan long Covid-19 memang tak sama bagi setiap individu.


Dia pun menyarankan agar penyintas Covid-19 rutin berolahraga dengan optimal sesuai kondisi tubuh serta mengonsumsi makanan sehat, membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak, serta memperhatikan porsi makan.


Porsi makan yang dianjurkan adalah setengah porsi sayur dan buah, seperempat porsi karbohidrat, dan seperempat porsi protein dan lemak. Tentu akan lebih baik, lanjut Rudy,  jika lemaknya adalah lemak tidak jenuh.


Selain itu, melakukan beberapa latihan yang dapat dikerjakan untuk mengatasi long Covid-19. Bagi yang mengalami gejala masalah pernapasan, misalnya, latihan yang bisa dilakukan adalah dengan latihan pernapasan secara terstruktur. Hal ini, kata dr Rudy, dapat mengurangi gejala hingga 50%. 


Ditulis Oleh: Asthina Suksma, Anggota Perempuan Indonesia Satu

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »