Dulu Mahasiswinya di UI, Ade Armando: Puan Bagai Putri yang Kulitnya Takut Hitam

Dulu Mahasiswinya di UI, Ade Armando: Puan Bagai Putri yang Kulitnya Takut Hitam
BENTENGSUMBAR.COM - Dosen komunikasi UI yang juga pegiat media sosial Ade Armando mengungkap bagaimana sikap Puan saat jadi mahasiswinya di Universitas Indonesia (UI). Hal itu juga yang kemudian dikaitkan dengan sikap PDIP yang belakangan menggenjot popularitas Puan lewat baliho di seantero negeri, padahal elektabilitas Ganjar Pranowo lah yang kian moncer.


Sebelum ke sana, Ade lebih dulu menyebut kalau banyaknya baliho-baliho segede gaban yang ramai diperbincangkan publik, ternyata tak mendongkrak nilai jual tokoh-tokoh yang wajahnya muncul di situ.


Paling tidak, itu terlihat dari survei nasional lembaga riset terkemuka Charta Politika. Menurut Charta, nama yang paling banyak didukung untuk jadi calon presiden saat ini justru adalah Ganjar Pranowo, diikuti Prabowo Subianto dan kemudian Anies Baswedan.


Adapun tokoh-tokoh yang menghiasi baliho di seluruh penjuru kota malah rendah luar biasa dukungannya. Seperti Puan Maharani dan Airlangga Hartarto misalnya, yang malah hanya didukung 0,7 persen rakyat Indonesia untuk jadi presiden.


Yang rada lebih tinggi adalah AHY dengan raihan 3,9 persen. Tapi dukungannya jauh lebih rendah dari Ganjar. Bisa dibilang tokoh yang paling menonjol dan masih akan terus meningkat peluang untuk dipilih pada pilpres 2024, menurut data adalah Ganjar ketimbang Puan.


Maka itu, menurut dia, sudah seharusnya PDIP saat ini seharusnya malah membesarkan nama Ganjar ketimbang Puan. Sebab membesarkan nama Puan hanya akan menjadi kerja keras tanpa hasil belaka.


Pada kesempatan itu, Ade kemudian menceritakan jika Puan merupakan mahasiswinya di Komunikasi UI. Kata Ade, dirinya tak ada masalah dengan Puan selama ini, termasuk ketika dia masih menjadi mahasiswinya di UI dulu. Menjadi mahasiswinya bukan berarti dia harus mendukungnya.


Namun dalam kesempatan ini, dia hanya bicara soal logika. Katanya, Puan sangat baik padanya.


“Dia adalah mahasiswi saya di Komunikasi UI. Yang selalu baik hati, santun dan menyenangkan. Tapi kalau lihat data, Puan sama sekali tidak berpeluang (jadi presiden). Sementara Ganjar sangat besar peluangnya,” kata dia disitat Cokro TV, Minggu 15 Agustus 2021.


Baginya, saat ini yang agak membingungkan adalah, kalau ditanya apa yang bisa ditawarkan oleh Puan kepada rakyat. Sebab kata Ade, hampir tak ada.


“Dia memang pernah jadi menteri, Ketua DPR, tapi hampir-hampir tak pernah melakukan hal relevan untuk kepentingan masyarakat luas,” katanya.


Andaipun PDIP masih kerja keras menggenjot popularitasnya, tak bisa dinilai hanya sekadar menampilkan wajahnya saja lewat baliho. Karena dia harus turun ke masyarakat. Dan sebenarnya inilah keunggulan Ganjar, yang tak dimiliki Puan, bahkan lawan-lawan lainnya.


Bukan kegantengan dan kepintarannya, sebab dia tak butuh baliho, namun fisiknya dinilai tetap selalu ada di tengah masyarakat. Dia selalu rajin mengunjungi warga dan bertemu dengan rakyat.


“Sementara Puan, bagai putri yang takut kulitnya hitam tersengat matahari,” katanya.


Di satu sisi data menunjukkan pemilih PDIP sebanyak 45 persen kini mendukung Ganjar, sementara hanya 5 persen mendukung Puan.


Di sisi lain, dalam simulasi, Ganjar bisa memperoleh 23 persen, Anies 19,8 persen, dan Prabowo 19,6 persen. Di mana, saat ini jarak suara antara Ganjar, Prabowo dan Anies masih belum terlalu jauh.


Maka itu, sudah menjadi hal logis bagi Ade jika PDIP mulai kini kian menggenjot nama Ganjar. Sebab walau Ganjar ada di posisi pertama, namun yang kenal dia justru jauh lebih sedikit ketimbang Anies dan Prabowo.


Data menyebut, sekitar 90 persen Rakyat Indonesia kenal Anies dan prabowo. Sementara hanya 67,7 rakyat RI yang kenal Ganjar.


Dengan kata lain, dengan kondisi kurang dikenal saja, Ganjar bisa berada di nomor 1 apalagi kalau dia aktif kampanyekan dirinya. “Sehingga bagi PDIP, mengajukan Ganjar adalah langkah paling masuk diakal,” katanya.


Source: Hops.id

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »